Sosok Muhammad Dhiya'ul Haq sudah mondar-mandir di liga profesional sejak tahun 2011. Setelah bersama Prawira Bandung selama dua musim terakhir, pemain yang akrab disapa Yayak tersebut meninggalkan tim yang membesarkan namanya.
Yayak menjadi salah satu pemain di liga profesional Indonesia dengan tinggi lebih dari dua meter. Tapi perannya di tim tidak sebesar prestasi yang sudah ditorehkan pemain kelahiran Gresik, 11 Maret 1992 tersebut. Yayak lebih sering jadi penghangat bangku cadangan timnya.
Yayak masul liga profesional mulai tahun 2011. Saat itu, dia memperkuat Garuda Bandung. Salah satu penampilan terbaiknya ada di musim 2013-14, di mana Yayak bisa mencetak 3,4 PPG dan 4,0 RPG dalam 30 pertandingan. Yayak bermain di Garuda sampai selesai IBL 2016.
Karena kesulitan keuangan, Garuda kala itu terpaksa merelakan sejumlah pemain. Akhirnya Yayak bersama M. Rizal Falconi dilepas ke Satria Muda. Waktu itu momennya tepat, karena Satria Muda membutuhkan regenerasi bigman di akhir karier Christian Ronaldo Sitepu dan Rony Gunawan.
Berada di tim sekelas Satria Muda, Yayak harus berjuang mendapatkan tempat di tengah persaingan bigman di sana, belum lagi saat itu era pemain asing. Kesempatan Yayak bermain semakin kecil. Namun Yayak tetap dihitung sebagai pemain Satria Muda yang menjuarai IBL 2017-2018. Bahkan, setelah itu Yayak masuk timnas Indonesia. Tak tanggung-tanggung, dia masuk roster timnas Indonesia di ASIAN Games 2018. Sebuah ajang yang membuat namanya kembali melambung.
Sebelum IBL Pertamax 2020, Prawira Bandung yang dulunya bernama Garuda, merekrutnya kembali. Ini setelah Lutfianes Gunawan pindah ke Louvre Surabaya, dan Luke Martinus memutuskan pensiun. Lagi-lagi kontribusi Yayak kurang terlihat. Dia kalah bersaing dengan Firman Dwi Nugroho dan Pandu Wiguna. Bahkan di IBL Pertamax 2021, Yayak hanya bermain selama 7,6 menit per game dengan kontribusi 1,2 PPG dan 1,6 RPG.
Menarik untuk melihat ke mana Yayak akan berlabuh. Tapi bila ingin mendapatkan menit bermain, sebaiknya Yayak bergabung dengan tim yang benar-benar membutuhkan tenaganya. (*)
0 Comments