Menyikapi kasus penyalahgunaan narkoba IBL dan DPP Perbasi menggelar acara Sosialisasi dan Peningkatan Kesadaran Bahaya Penggunaan Doping dan Zat terlarang pada Senin 19 Mei. 

Acara ini menhadirkan narasumber dari Indonesian Anti Doping Organization (IADO) dan dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama wajib dihadiri seluruh pemain lokal dari masing-masing klub IBL dan sesi kedua diperuntukkan bagi semua pemain asing yang bermain di IBL Gopay 2025.

Sesi pertama dibawakan oleh dr. Ferdinandus Adri Pradhana, Sp.KO, sementara sesi kedua diisi oleh  dr. Merryana Seputri.

Bagi point guard Pelita Jaya, Andakara Prastawa Dhyaksa, sosialisasi ini bukanlah hal baru. Dia sudah pernah mengikuti acara serupa yang dilakukan oleh WADA (World Anti Doping Agency) pada tahun 2023. “Saat SEA Games 2023, materi dan prosedurnya sama. Inti yang harus kita tahu juga sama,” kata Prastawa. 

“Sosialisasi ini sangat penting bagi para pemain yang belum pernah mendapatkannya. Ini juga seperti reminder buat para pemain yang sudah mendapatkan sertifikat WADA seperti saya,” kata Prastawa lagi.

Para pemain yang sudah pernah memperkuat tim nasional berlaga pada multi event seperti SEA Games, biasanya memang akan mengikuti sosialisasi anti doping dari WADA.

Bagi para pemain, terutama mereka yang belum pernah mengikuti penyuluhan serupa penyuluhan ini sangat bermanfaat.

"Bagi saya acara penyuluhan tentang doping ini bagus. Kami jadi tahu apa tang harus dihindari, terutama suplemen mana yang baik untuk dikonsumsi," kata Cassiopeia "Cio" Manuputty, point guard Rajawali Medan.

"Untuk ke depannya, acara seperti ini mungkin lebih enak jika dilakukan secara offline," saran Cio.

Dengan bertemu secara langsung akan langsung terjadi tanya jawab interaktif dengan narasumber. "Lebih enak pertemuan secara offline, bisa lebih interaktif," ucapnya