Bermain dua laga berturut-turut, bukan perkara mudah bagi Kesatria Bengawan Solo. Apalagi yang menjadi lawan mereka kali ini adalah Borneo Hornbills. Tetapi apa yang terjadi justru di luar dugaan, bahwa Kesatria bisa unggul delapan angka (46-38) saat turun minum, dan mampu mendominasi paint area.
Nuke Tri Saputra, Abraham Renoldi Wenas, Dayon Griffin, Ponsianus Nyoman Indrawan, dan William Artino adalah pemain-pemain inti Kesatria di laga ini. Kesatria tidak diperkuat Kevin Moses Eliazer Poetiray (cedera jari) dan Ruslan (cedera bahu). Sedangkan dari kubu Borneo, starting five yang dipasang untuk laga ini adalah Isaiah Briscoe, Nathanial Grimes, Daniel Timothy Wenas, Sevly Rondonuwu, dan M. Rizal Falconi. Ini merupakan laga kedua di mana Borneo tidak bisa memainkan Hans Abraham yang cedera ACL.
Borneo tidak memiliki jawaban atas serangan Kesatria di paint area. Tuan rumah unggul 28-8 dari point in the paint. Mereka mengumpulkan 11 offensive rebound dari total 25 rebound. Kesatria mencetak 17 tembakan bernilai dua angka dari 33 percobaan. William Artino mencetak 11 poin dalam dua kuarter.
Tetapi yang paling mengesankan adalah Abraham Wenas. Dia mencetak 18 poin dengan akurasi tembakan keseluruhan 80%, dan menambahkan tiga rebound, dua assist, dan satu steal. Dia sudah menyamai rekor poin tertinggi dalam satu pertandingan musim ini. Sehingga Wenas bisa menorehkan rekor baru, jika dia bisa menambah catatan poinnya di kuarter kedua.
Sebaliknya ada fenomena aneh di tim Borneo yang tidak disukai oleh head coach Ismael Tan. Di babak pertama, mereka mencetak delapan three point dari 21 percobaan. Namun hanya memasukkan enam dari 14 percobaan dari dalam garis busur. Isaiah Briscoe sudah mencetak enam poin, enam rebound, dan enam assist untuk Borneo.
"Kita tidak bisa mengandalkan tembakan dari luar (three point). Di sini point in the paint kita sangat sedikit sekali, yang mana itu di luar dari kebiasaan kita. Second half itu harus diubah semuanya," kata Ismael Tan, head coach Borneo di jeda pertandingan. (*)
0 Comments