Kelly Purwanto, pemain senior Amartha Hangtuah, mengaku tak ada masalah besar dengan hijrahnya pelatih Andika Saputra alias Bedu ke Louvre Basketball bagi dia dan rekan-rekannya.

“Coach Harry yang selama ini jadi asisten sudah bisa menggantinya. Apalagi dia juga sudah paham dengan program Coach Bedu, dan sudah mengenal anak-anak luar dalam,” kata Kelly.

Latihan sepeninggal coach Bedu pun, Hangtuah tak memiliki kendala berarti. Untung sisi strength and condition, manajemen Hangtuah juga sudah menggunakan jasa Coach Leron yang sebelumnya menangani fisik pemain-pemain Prawira Bandung sebelum kedatangan pelatih Giedrius Zibenas.

“Saya rasa tak ada masalah. Kami tetap berharap dan berusaha mencapai target,” tegas Kelly. 

Sebagai senior, Kelly memang diharapkan bisa mengemong adik-adiknya. Pengalaman dan kematangan bermainnya diharapkan bisa ditularkan kepada Abraham Wenas dan kawan kawan.

Kiprah Kelly di dunia bolabasket professional sudah sangat lama, 15 tahun. Kini dia menjadi pemain paling senior di Amartha Hangtuah, membimbing para pemain muda. Usia memang tak lagi muda, tetapi kemampuan ball handling Kelly tak usah diragukan lagi.

Mengawali karier di Satria Muda, Kelly kemudian hijrah ke Kalila kemudian Garuda, Pelita Jaya, Hangtuah, Siliwangi dan kembali ke Hangtuah. “Target saya dan Hangtuah musim ini adalah kembali menembus babak empat besar,” tegasnya.

Kita tunggu aksi Kelly bersama Hangtuah di kompetisi IBL 2020 yang akan mulai digelar di GOR Sahabat Semarang, 10 Januari

Foto dukumentasi :Amartha Hangtuah