Tangerang Hawks Basketball mengawali kiprahnya di liga profesional Indonesia di musim 2022. Hawks punya keyakinan bahwa mereka langsung bisa meramaikan persaingan papan atas di klasemen IBL Tokopedia 2022. Faktanya yang terjadi malah kebalikan dari niat tersebut. Hawks menang 6 kali dari 22 game.
Kendala terbesar Hawks musim ini adalah chemistry yang belum terbentuk, serta pemain asing yang kurang cocok dengan permainan mereka. Hawks sendiri sempat menjadi bahan pembicaraan ketika mendatangkan Adam Drexler. Pemain yang merupakan putra seorang legenda NBA Clyde Drexler. Tetapi mengambil Adam justru menjadi keputusan yang buruk bagi tim asuhan head coach Efri Meldi.
Manajemen sempat optimistis di awal musim. Ketika mereka mengalahkan Evos Thunder 53-50, di pertandingan pertama, lalu menang melawan Bali United Basketball Club (70-68), di laga kedua. Tapi setelah itu, Hakws mengalami keterpurukan. Mereka mengalami 11 kekalahan beruntun.
Situasi ini sangat berpengaruh pada kondisi tim. Apalagi sudah banyak hal yang dilakukan Hawks dalam untuk mengatasi rentetan kekalahan tersebut hingga menggunakan kesempatan untuk mengganti pemain asing. Namun masuknya Jarron Crump tidak serta-merta membuat mereka bangkit. Hawks baru merebut kemenangan lagi setelah musim reguler menyisakan sembilan game. Itu pun tidak banyak. Mereka mengumpulkan rekor pertandingan 4-5.
Richard Ross menjadi tumpuan Hawks sepanjang musim dengan 16,0 PPG dalam 22 game. Danny Ray menyusul di belakangnya dengan catatan 11,0 PPG. Crump yang datang belakangan muncul dengan kontribusi 9,1 PPG dalam 15 game. Kontribusi poin yang cukup rendah, dibarengi dengan performa buruk di rebound. Sampai musim berakhir tidak ada pemain Hawks yang mencetak doble digit average untuk rebound per game.
Karenanya, manajemen Hawks mengumumkan bahwa mereka tidak lagi bekerjasama dengan coach Efri Meldi. Tampaknya bakal ada kejutan dari Hawks untuk musim depan. Kita tunggu saja bersama-sama. (*)
0 Comments