Karl Patrick Gloria terduduk lesu di bawah ring. Sesekali mengusap keringat, dan terlihat menutup wajahnya sebentar. Sembari memperhatikan semua pemain Pelita Jaya Jakarta merayakan gelar juara yang baru saja mereka dapatkan. Itu adalah salah satu momen yang tertangkap kamera setelah Satria Muda Pertamina Jakarta kalah dari Pelita Jaya Jakarta di final IBL Oasis+ All-Indonesian 2024. Momen seperti ini tidak ingin lagi diulang oleh Karl. 

Karl Gloria bermain bagus di turnamen yang menandingkan pemain lokal tersebut. Pemain berdarah Manado tersebut mencetak 38 poin dari 7 laga. Bahkan dia pernah menjadi top score dengan 20 poin, ketika Satria Muda menang lawan Pacific di penyisihan grup. Tapi justru ketika Satria Muda kalah di final, di situ Karl sadar bahwa bukan ini yang dia cari.

"Motivasi terbesar saya adalah ingin membuktikan bahwa saya bisa bermain dengan baik. Tapi yang paling penting adalah kemenangan untuk Satria Muda. Karena percuma, apabila saya bisa mencetak 20 hingga 30 poin, tapi SM kalah," ujarnya. 

Sementara itu, salah satu yang harus diperhatikan bagi Karl sekarang adalah tentang mengatur emosi di lapangan. Dia pernah diperingatkan oleh Coach Youbel Sondakh mengenai hal tersebut. Karena sebagai pemain, tidak pernah tahu kapan akan dibutuhkan. Namun ketika tidak siap ketika dibutuhkan, ini juga akan menjadi beban bagi tim tersebut.

"Ucapan Coach Youbel yang saya ingat adalah bahwa 'kami sedang membutuhkan kamu di lapangan, tapi kamu malah melakukan hal yang keliru. Saya harap lain kali kamu tidak melakukan hal itu lagi.' Dia juga bilang bahwa saya harus mengingat apa yang saya lakukan tadi selamanya agar tidak terjadi lagi keluar saat dibutuhkan," ungkap Karl. (*)