Dalam dua musim terakhir, termasuk musim 2020, bermunculan bintang-bintang basket baru di Indonesian Basketball League (IBL) Pertamax. Tapi di tengah bersinarnya bintang baru, masih ada bintang-bintang lama yang belum redup sinarnya. Mereka pemain-pemain senior yang masih dibutuhkan timnya. Soal tenaga, mungkin sudah berkurang, tetapi sebagai pemain senior, mereka tetap bisa dijadikan mentor untuk para pemain muda.
Ada beberapa pemain yang sudah memasuki usia berkepala tiga atau bahkan empat. Namun dilihat dari karier profesionalnya, ada lima pemain yang boleh dikatakan senior. Mereka adalah Kelly Purwanto (Amartha Hangtuah), Frida Aris Susanto (Bank BPD DIY Bima Perkasa), Dimaz Muharri dan Wendha Wijaya (Louvre Surabaya), dan Donny Ristanto (Pacific Caesar Surabaya).
Kelly Purwanto memulai karier di basket profesional pada IBL 2005 bersama Kalila (sekarang: Pelita Jaya). Selain Pelita Jaya, Kelly sempat pula bermain untuk Hangtuah Sumsel, hingga Bogor Siliwangi. Pesonanya sebagai pemain seakan tak redup dimakan zaman. Bahkan setiap musim selalu hangat dengan hastag "No Kelly, No Party". Tagar ini selalu jadi trending bila mendekati jadwal laga All-Star.
Musim ini, Kelly membela Amartha Hangtuah. Di masa pelatih Harry Prayogo, yang menyukai pemain muda, Kelly hanya bermain sesekali saja. Tapi ketiga tim dipegang oleh Rastafari Horongbala, Kelly jadi pilihan utama. Tentu IBL Fans ingat bahwa Kelly dan Rastafari pernah satu tim di Pelita Jaya. Kemampuan assist Kelly menjadi salah satu penentu kemenangan Hangtuah dalam dua seri terakhir (Kediri dan Surabaya).
Lanjut ke Frida Aris Susanto. Salah satu pemain senior di tim BPD DIY Bima Perkasa. Sama halnya dengan pemain senior lainnya, Pak Frid akrab ia disapa adalah sosok pengayom di tim tersebut. Frida pernah bermain di tim besar, serta tim nasional Indonesia. Di era pemain asing, perannya semakin menurun. Belum lagi Frida pernah cedera parah di musim 2015 silam.
Musim ini ternyata berbeda. Frida mendapatkan menit bermain lebih banyak. Salah satu faktornya adalah hengkangnya Galank Gunawan. Frida dan Restu Dwi Purnomo adalah pemain forward/center lokal di Bima Perkasa.
"Pesan saya, tetap jaga pola hidup sehat dan rajin olahraga," kata Frida Aris.
Dua pemain senior bergabung di satu tim. Itulah Dimaz Muharri dan Wendha Wijaya yang kini membela Louvre Surabaya. Tentu semua IBL Fans setuju bila dua nama pemain tersebut masih punya daya tarik meski sudah berstatus sebagai pemain senior. Keahlian steal Dimaz Muharri dan kharisma Wendha Wijaya tetap jadi sorotan di kompetisi basket Indonesia.
Wendha tercatat lebih dari 20 musim sebagai pemain profesional. Pernah bermain di Satria Muda, Garuda Bandung, hingga NSH Jakarta. Ia jadi contoh pemain yang tetap punya fisik yang prima di usia yang sudah tidak muda lagi. Sementara Dimaz Muharri setelah dikembalikan dari pensiunnya oleh Louvre Surabaya, mulai menemukan permainannya kembali. Mantan bintang CLS Knights Surabaya itu selalu ditunggu-tunggu penampilannya. Dua pemain tersebut membuat Louvre jadi fenomena baru di basket Indonesia.
Pemain paling senior di IBL Pertamax 2020 adalah Donny Ristanto. Memang bukan kesengajaan. Tetapi keadaan yang membuat Donny harus turun gunung. Pemain yang pernah membela Satria Muda ini seharusnya berperan sebagai asisten pelatih. Tetapi musim ini, center M. Nur Aziz Wardhana tidak bisa bermain karena cedera. Terpaksa Donny harus kembali masuk roster sebagai pemain.
Donny memang sudah tidak lagi menjadi pemain yang dominan di tim. Tetapi dirinya bisa jadi mentor sekaligus jembatan komunikasi antara pemain dan pelatih.
"Karena masih berstatus sebagai pemain, maka saya harus tetap menjaga kondisi. Pola hidup yang baik juga harus saya jalankan, karena badan sudah tidak muda lagi. Tapi tugas saya sebagai mentor bagi pemain muda tetap jadi peran utama di tim," ujarnya.
Pemain senior tidak hanya sebatas menang pengalaman saja. Mereka punya tugas berat untuk jadi pembina generasi penerus basket Indonesia. Selain itu, pemain senior juga memberikan ketenangan bagi pemain-pemain muda ketika tampil di laga-laga menegangkan.
Ikuti fakta-fakta menarik seputar IBL Pertamax 2020 di iblindonesia.com. (*)
0 Comments