Kalau membaca judulnya saja, tentu menimbulkan persepsi yang kurang menyenangkan. Namun pembahasan ini bukan soal membandingkan kualitas, melainkan adu strategi saja. Karena di IBL Pertamax musim ini ada beberapa tim yang memakai jasa pelatih asing.
Pada musim 2018-2019, hanya Stapac Jakarta yang memakai pelatih asing. Saat itu mereka menjadi juara di bawah asuhan Giedrius Zibenas asal Lithuania. Namun pada musim 2020, beberapa tim memakai jasa pelatih asing.
Untuk tim yang memakai pelatih lokal yaitu Bank BPD Bima Perkasa yang tetap setia dengan Raoul Miguel Hadinoto. Kemudian ada Pelita Jaya Bakrie yang kini diasuh oleh Ocktaviarro Romely Tamtelahitu, lalu NSH Jakarta yang menggunakan jasa pelatih lokal, Antonius Ferry Rinaldo. Satya Wacana Salatiga juga tetap dilatih oleh Efri Meldi, dan tim baru Louvre Surabaya memakai jasa pelatih Andika Supriadi Saputra. Amartha Hangtuah sempat dilatih oleh Harry Prayogo, namun pada pertengahan musim digantikan oleh pelatih senior, Rastafari Horongbala. Itulah 6 dari 10 tim IBL Pertamax 2020 yang dilatih oleh pelatih lokal.
Kemudian pelatih asing kini dipakai oleh empat tim peserta. Giedrius Zibenas yang sempat melatih Stapac, kini membesut tim Prawira Bandung. Satria Muda Pertamina Jakarta kini dilatih oleh Milos Pejic, asal Serbia. Tim Pacific Caesar Surabaya juga mendatangkan pelatih muda asal Amerika Serikat, David Singleton. Kemudian yang terakhir ada Indonesia Patriots yang diasuh oleh pelatih senior asal Serbia, Rajko Toroman.
Fenomena ini jelas jadi warna baru di liga basket Indonesia. Salah satu yang diuntungkan tentu pemain. Kehadiran pelatih asing membuat mereka bisa belajar hal baru. Bahkan kali ini lebih banyak lagi ilmunya, karena pelatih asing tidak datang dari kawasan Asia Tenggara seperti yang sudah pernah ada sebelumnya. Justru mereka datang dari Eropa dan Amerika. Mereka menularkan ilmu baru yang bisa meningkatkan kualitas permainan para pemain basket Indonesia.
Kehadiran pelatih asing juga melecut semangat pelatih lokal untuk lebih giat lagi belajar. Bukan hanya mengejar kualitas strategi, para pelatih lokal juga terpacu untuk bisa mengalahkan mereka. Inilah yang membuat IBL Pertamax 2020 semakin menarik. Lantas yang terjadi selama musim bergulir adalah pertandingan seru dan persaingan panas. Tentu ini menarik bagi IBL Fans. Sekaligus jadi sebuah keuntungan bagi basket Indonesia.
Saat ini, liga belum bisa dilanjutkan karena wabah covid-19. Artinya, kita tentu masih menyimpan rasa penasaran. Tim mana yang menjadi juara liga. Dan, siapa pelatih yang bisa membawa tim menjadi juara.
Nantikan fakta menarik lainnya tentang IBL Pertamax 2020. (*)
0 Comments