Selama ini IBL mencatat bahwa penonton di area Yogyakarta dan kawasan Jawa Tengah paling banyak. Namun musim ini, ada fakta terbaru. Justru dua kota di Jawa Timur mencatatkan jumlah penonton yang luar biasa.
Pertama adalah Kediri. Memang Kediri belum bisa dibandingkan dengan kota lain. Sebab, musim ini menjadi kali pertama IBL datang ke kota tersebut. Pemilihan Kediri pun melalui pertimbangan yang panjang. Namun IBL akhirnya memberanikan diri untuk menggelar salah satu seri reguler season di sana.
GOR Jayabaya, di kawasan Kota Kediri jadi pilihan penyelenggara liga. Klaim dari pemerintah daerah setempat, arena tersebut bisa menampung sekitar 8.000 penonton. Rasanya memang cukup besar, dan IBL pun sempat ragu dengan antusiasme penonton.
Tetapi kenyataan yang terjadi adalah tiga hari penyelenggaraan penontonnya cukup ramai. Meski belum bisa memadati bangku penonton, namun IBL mencatat bahwa antusiasme penonton di kota Kediri cukup bagus.
Memang seri ini tidak berjalan lancar, karena kendala infrastruktur,membuat tiga laga IBL tertunda. Hujan deras yang mengguyur tidak menjadi halangan bagi warga Kediri dan sekitarnya untuk datang dan menyaksikan laga-laga seru IBL. Maklum, karena sudah hampir 20 tahun tidak ada penyelenggaraan liga basket profesional. Tepatnya sejak Halim Kediri tidak aktif lagi di liga profesional.
Dari Kediri, IBL bergeser ke kota Surabaya. DBL Arena Surabaya dipilih sebagai tempat penyelenggaraan untuk musim ini. Arena dengan kapasitas 5.000 penonton ini terbilang besar. Sementara itu, penonton Surabaya dalam beberapa musim terakhir mengalami penurunan. Namun justru yang terjadi sangat mengejutkan.
Faktornya ada ketiga. Pertama, IBL di Surabaya sudah memasuki seri keenam. Seri krusial dimana para konstestan mulai memperebutkan tempat di Play-Off. Faktor kedua adalah beberapa tim peserta yang mencuri perhatian. Sebut saja Indonesia Patriots dan Louvre Surabaya. Faktor ketiganya masih berhubungan dengan Louvre. Tim baru yang bermarkas di Surabaya itu berhadapan dengan Pacific Caesar Surabaya. Duel Kota Pahlawan yang sengaja disiapkan IBL tersebut, berhasil mencuri perhatian penonton.
Hasilnya, dalam tiga hari penyelenggaraan, DBL Arena tidak pernah sepi dari penonton. Bahkan di hari Sabtu dan Minggu, DBL Arena dipenuhi penonton. Ini sekaligus membuktikan bahwa antusiasme penonton Surabaya belum surut. Syaratnya, tentu pertandingan seru.
IBL terus berinovasi agar tiap pertandingan bisa berjalan seru dan menegangkan. Sehingga penonton akan tertarik untuk datang ke arena pertandingan.
Nantikan beberapa fakta menari seputar musim ini di iblindonesia.com. (*)
0 Comments