Amartha Hangtuah boleh jadi punya segudang pemain muda potensial. Materi Hangtuah musim ini awalnya diyakini bisa bersaing di liga. Sayangnya mereka justru terpuruk di paruh musim pertama. Tetapi masuknya Rastafari Horongbala membawa angin segar bagi tim ini. Hal tersebut membuktikan bahwa Hangtuah masih butuh pembimbing.
Sebut saja Abraham Wenas, Stevan Neno, Sevly Rondounwu, Fisyaiful Amir, Lucky Abdi. Mereka beberapa pemain muda potensial yang ada di tim Hantuah saat ini. Belum lagi masih ada Kelly Purwanto dan Gunawan yang lebih senior. Sayangnya, saat pembentukan tim mereka dikejutkan dengan pamitnya Andika Supriadi Saputra.
Andika sukses membawa Hangtuah jadi runner-up Piala Raja 2019 di Jogjakarta. Namun setelah itu, tepatnya sebelum Piala Presiden Basket 2019, di Solo, 20-24 November 2019, Andika pindah ke Louvre Surabaya. Hangtuah akhirnya memutuskan Harry Prayogo untuk menggantikan Andika. Hasilnya bagus, mereka bisa menjadi runner-up di Piala Presiden.
Namun di awal regular season IBL Pertamax 2020, Hangtuah terpuruk. Setelah kemenangan di laga perdana, Hangtuah merosot drastis. Mereka menderita delapan kekalahan beruntun. Kondisi tersebut memengaruhi mental para pemain.
Sebagai pelatih, Harry Prayogo sudah mencoba semua strategi. Termasuk mengganti pemain asing. Darnell Martins dan Charles Jackson digantikan Emilio Parks dan Steven Mallory. Belakangan diketahu Mallory juga mengalami cedera, dan tengah diajukan pergantian pemain.
Angin kemenangan Hangtuah kembali berhembus setelah jeda musim. Tepatnya di seri Kediri. Untuk pertama kalinya, tim ini dipimpin oleh Rastafari Horongbala. Pelatih lokal senior yang sudah malang-melintang di basket Indonesia. Keberadaan Rastafari langsung bisa dirasakan tim Hangtuah. Perubahan besar terjadi, dan yang paling penting mental pemain kembali percaya diri. Hangtuah mengakhiri rentetan kekalahan dengan menang 83-78 atas Satya Wacana Salatiga.
Sosok Rastafari bukan hanya pelatih bagi Hangtuah. Ia juga menjadi pembimbing bagi tim pelatih Hangtuah, seperti Harry Prayogo. Hangtuah yang tadinya ada di dasar klasemen, langsung meloncat ke posisi delapan, dengan mengantongi empat kemenangan.
Sayangnya momentum kebangkitan Hangtuah terputus karena wabah Covid-19 yang melanda dunia. Namun IBL Fans, khususnya pendukung Hangtuah, berharap mereka bisa menunjukkan potensinya kembali.
Nantikan fakta-fakta menarik tentang IBL Pertamax 2020 di iblindonesia.com. (*)
0 Comments