Opung Radja boleh dibilang sebagai salah satu legenda bolabasket Indonesia. Opung pernah moncer bersama klub Pelita Jaya, Jakarta Utama dan Asaba hingga Aspac.
Mengawali berlatih bersama klub Adion Jakarta, Opung yang berposisi guard ini kemudian ditarik Pelita Jaya pada tahun 1988 untuk bermain pada level tertinggi bolabasket Indonesia saat itu Kobatama.
Tahun 1989, Opung masuk dalam tim nasional pelajar Indonesia, setahun kemudian dia termasuk dalam tim nasional junior Indonesia sekaligus memulai debut di tim nasional senior. Opung bergabung dengan tim nasional senior hingga tahun 1993. "Di tahun 1993 itu juga saya berhenti dulu karena cedera dan operasi lutut," katanya.
Tahun 1992-1993, Opung bermain untuk klub Jakarta Utama. Di tahun 1993 itu pula dia bergabung dengan Asaba hingga klub ini berganti nama menjadi Aspac. "Saya bergabung dengan Aspac hingga tahun 2000," kenangnya.
Lama tak bermain, Opung kemudian tampil dalam Kompetisi Kobatama 2004-2005 bersama klub Bogor Jaya, saat itu level kompetisi tertinggi di Indonesia adalah IBL.
Opung kemudian mencoba terjun dalam pembinaan dengan mendirikan klub Radja Tama. Sayang, klub yang membina pemain usia dini ini tak bertahan.
"Saya tak sanggup, tak ada sponsor. Anak-anak di klub Radja Tama sebagian besar berasal dari keluarga kurang mampu. Saya hanya senang saja membina," cerita Opung.
Dia kini kembali terlibat dalam pembinaan bersama mantan pemain nasional lainnya, Rany Kristiono. "Rany, saya dan beberapa teman membina lewat Basketball Skills Academy," jelasnya.
Di tengah pandemi, transfer ilmu dan latihan untuk meningkatkan skill anak didik BSA pun bisa mereka lakukan dengan cara online.
Terima kasih legenda. Jangan pernah lelah untuk membina demi masa depan cerah basket Indonesia.
0 Comments