Berlatih sejak di bangku SMP, bergabung dengan Tri Dharma Surabaya, Yugianto Kuntardjo kemudian menjadi salah satu legenda bolabasket Indonesia.
Bakat besarnya dilirik klub Halim Kediri. Yute, demikian sapaannya, memperkuat klub legendaris Kota Tahu tersebut dari tahun 1980 hingga 1986.
Tahun 1987 dia hijrah ke Asaba Jakarta. "Saya bermain untuk Asaba hingga 1992, sampai Kim Hong (Irawan Haryono) mengganti nama klub jadi Aspac," kenangnya. Yute memperkuat Aspac sampai mundur di tahun 1994. "Saya menikah," tuturnya.
Meski tak lagi bermain untuk Stapac, Yute masih menjalin hubungan baik dengan klub ini. Dia tercatat pernah menjadi asisten pelatih dan pelatih klub yang kemudian mengusung nama Stapac. Bahkan musim lalu dia menjadi manajer tim Stapac.
Yute juga menjadi power forward andalan tim nasional dari 1981 hingga 1989.
Yute menilai pemain pemain bola basket Indonesia lebih maju dibanding era dia bermain. "Postur mereka rata rata lebih tinggi. Skill mereka juga lebih bagus dibanding jaman saya," ujarnya.
Dia pun menilai kompetisi IBL sudah berlangsung dengan bagus. "Hanya saja profesionalisme harus lebih ditingkatkan lagi," sarannya.
Photo by : NBL indonesia
0 Comments