Perjalanan Andi "Batam" Poedjakesuma di dunia basket nasional sangat panjang dan cemerlang. Sukses tersebut diraih dengan semangat, ketekunan dan kerja keras.
"Saya masuk Aspac tahun 1997, hanya latihan skill dan fisik menonton senior senior berlatih," katanya. Rekam rookie seangkatan saat itu diantaranya Riko Hartono dan Athmadi "Dimas" Mahendra.
Setahun berlatih keras, Batam baru mendapat minute play di pertengahan musim kompetisi 1998. "Sejak itu saya mulai rutin mendapat menit bermain," kenangnya.
Batam tak pernah merasa puas hanya mendapat menit bermain. Ia tetap bersemangat berlatih kerasa. Hasilnya, ketika Aspac menjadi juara nasional tahun 2000, Batam dinobatkan sebagai MVP Final.
"Semangat dan kerja keras itu akan coba saya sampaikan kepada para pemain muda di Rookie Combine nanti," ujar Batam yang memang akan menjadi salah satu legenda yang akan memberikan ilmu kepada peserta Rookie Combine 2019, 9-11 Oktober.
"Teknik anak-anak muda sekarang bagus bagus," katanya.
Batam kini bekerja di bidang drilling blasting mining service, namun dia tak serta merta meninggalkan bola basket. Dia menerima latihan privat bagi anak-anak yang ingin mengembangkan skill bola basket.
"Tadinya saya hanya mau mengembangkan skill dan fundamental basket Abby, anak saya, ternyata banyak yang berminat dan ingin ikut serta, " ujarnya. Akademi bola basket tersebut berlatih setiap hari Sabtu di Brick House Kalibata.
Batam sudah menunjukkan hasil dari kerja keras nya bermain basket dan diteruskan pada kehidupan di luar lapangan.
0 Comments