News Games

Hardian Wicaksono Menguatkan Frontcourt Pelita Jaya

24 February 2021
|

Ada peristiwa menarik yang terjadi di IBL musim 2018-19, terkait Pelita Jaya Bakrie Jakarta. Pada musim itu, Pelita Jaya kalah dari Pacific Caesar Surabaya (0-2) di fase pertama playoff. Peristiwa kedua, untuk pertama kalinya tim sekelas Pelita Jaya tidak memasukkan salah satu pemainnya di nominasi MVP. Padahal, MVP musim sebelumnya adalah pemain Pelita Jaya, Xaverius Prawiro. Dari dua peristiwa tersebut ada hubungannya dengan nama Muhammad Hardian Wicaksono.

Bagi IBL Fans yang sudah mengikuti perjalanan liga sejak era 2010 hingga sekarang, pasti tidak asing dengan nama M. Hardian Wicaksono. Dia mulai masuk liga profesional sejak tahun 2013 bersama Tonga BSC. Perjalanan Wicaksono berlanjut ke Stadium Jakarta, sampai pada akhirnya bermain di Pacific Caesar Surabaya di musim 2017-18. Namanya memang jarang terdengar publik sampai dia mendapatkan momentum yang tepat. 

Wicak berkembang di era kepelatihan Kencana Wukir di Pacific. Dia berubah jadi bigman modern. Seorang bigman dengan kemampuan shooting yang akurat. Perubahan Wicak cukup signifikan, terutama saat dia dipercaya menjadi starter Pacific. 

Di musim 2017-18, Wicak mencetak 7,9 PPG. Kemudian di musim reguler 2018-19, poinnya meningkat signifikan menjadi 13,3 PPG. Catatan tersebut juga ditambah dengan 5,8 RPG dan 2,0 APG. Soal akurasi tembakan, seperti halnya bigman moderen, Wicak membuktikannya dengan catatan 3PTS% sebesar 38 persen di musim 2018-19. Untuk FG totalnya di musim tersebut adalah 41 persen. 

Dari data-data tersebut, sudah cukup bagi Rajko Toroman memasukkannya dalam skuad timnas Indonesia. Bahkan membawanya sampai ke FIBA Asia Cup Qualifiers 2021 Window 1, hingga masuk program TC Timnas di IBL 2020 yang diberi nama Indonesia Patriots. 

Tapi IBL Fans harus ingat, ada tim yang memata-matai pergerakan Wicaksono. Tim tersebut adalah Pelita Jaya. Tim yang pernah ditumbangkan Pacific, lewat performa menawan Wicaksono di playoff 2018-19. Diam-diam, Pelita Jaya sangat ingin Wicaksono bisa mengisi roster mereka. Gayung bersambut, Wicaksono yang sudah habis kontrak dengan Pacific, akhirnya menerima tawaran Pelita Jaya. Di saat yang sama, mereka kehilangan Adhi Pratama yang memutuskan pensiun. 

Bila IBL 2021 dimulai, Pelita Jaya sudah siap dengan frontcourt yang lebih kokoh. Mereka punya pemain dengan berbagai tipe permainan di bawah ring. Khusus untuk forward, Pelita Jaya punya Alkristian Candra, Alfredo Tanujaya Juliato, Govinda Julian Saputra, Valentino Wuwungan dan Hardian Wicaksono. 

Hilangnya Adhi Pratama bisa digantikan oleh Vincent Rivaldi Kosasih atau menggeser Valentino Wuwungan. Tapi di forward, Pelita Jaya punya banyak pilihan. Ketika mereka butuh serangan cepat, maka Govinda bisa dimainkan. Tetapi bila ingin memaksimalkan tembakan, atau mengatur tempo permainan, Wicaksono bisa jadi pilihan. Dengan komposisi yang ada sekarang, Pelita Jaya bisa jadi favorit juara. (*)

Baca Juga: Lepas dari Pacific Caesar, Hardian Wicaksono Merapat ke Pelita Jaya

0 Comments