Hanya meraih satu kemenangan dalam delapan pertandingan membuat mental pemain Amartha Hangtuah sedikit down. “Saya akui situasi mental tim kami tidak baik-baik saja. Kami berharap bisa memenangkan beberapa pertandingan pada seri kedua, tetapi ternyata gagal,” kata asisten pelatih Hangtuah, Harry Prayogo pada sesi wawancara seusai pertandingan melawan Louvre Dewa United, Selasa 23 Maret di Robinson Cisarua Resort.

“Selanjutnya kami akan bermain  nothing to loose. Terpenting bermain sebaik mungkin tidak memikirkan kalah atau menang. Menang besyukur kalahpun tidak masalah,” kata Ai, sapaannya.

Ai tidak mempermasalahkan soal tembakan tiga angka pasukannya  yang hanya melesakkan tujuh dari 23 kesempatan saat melawan Louvre. “Persentase tembakan tiga angka kami termasuk bagus dibandingkan tim-tim lain selama di bubble ini. Yang kurang dari kami adalah masalah shooting selection,” kata Ai.

Selain itu yang perlu dibenahi justru pada tembakan perimeter Abraham Wenas dkk.”Akurasi tembakan perimeter kami harus ditambah,” kata Ai.

Fisyaiful Amir yang mencetak 17 angka sepakat. “Three points sudah cukup bagus, tetapi kami juga butuh field goals percentage yang bagus dari tembakan Fisyaiful.