Sudah lama bagi Andakara Prastawa Dhyaksa untuk menikmati momen-momen juara lagi. Karena setelah juara di tahun 2014, dia harus menunggu hingga 10 tahun untuk merasakan kembali menjadi juara liga. Kali ini di tahun ke-12 di liga, Prastawa akhirnya mendapakan gelar juara ketiganya. 

Prastawa memulai perjalanannya di liga profesional sejak musim 2012-13. Di musim pertamnya dia langsung mendapatkan gelar juara bersama Aspac Jakarta. Begitu juga di musim keduanya, 2013-14. Tetapi setelah itu, Dewi Fortuna seperti menjauh dari Prastawa. Bahkan hingga dirinya pindah ke Pelita Jaya tahun 2018, Prastawa belum bisa menimang trofi juara lagi. 

Namun kesempatan itu akhirnya datang di musim ke-12. Di mana Prastawa mendapatkan dukungan dari pemain-pemain muda yang bersemangat, dan pemain-pemain asing berkualitas. Prastawa kali ini lebih fokus dalam menjaga keseimbangan tim. Dia bertindak sebagai pengatur serangan tim. 

Namun Prastawa tetaplah Prastawa. Dia masih menjadi pendulang tembakan three point terbanyak di Pelita Jaya. Persentase tembakan tiga angkanya musim ini di kisaran 32,8% dengan percobaan tembakan lebih dari 170 kali dalam satu musim. Menit bermainnya berkurang, namun Prastawa masih bisa berkontribusi 9,2 points per game musim ini. 

Namun yang jelas, Prastawa akhirnya bisa mempersembahkan gelar juara untuk Pelita Jaya. Serta yang lebih penting, ini menjadi gelar juara ketiga Prastawa di liga profesional, setelah menjalani 12 musim. (*)