Pelatih Borneo Hornbills Ismael Tan tampak kurang senang dengan permainan anak asuhnya di babak pertama, meski mereka unggul 42-38 atas tuan rumah Satya Wacana Salatiga. Karena dengan bermain seperti ini, mereka banyak membuat percobaan tembakan. Padahal menurut Coach Ismael, Borneo seharusnya sudah jauh meninggalkan Satya Wacana di first half.
"Babak pertama belum sesuai dengan game plan. Karena mereka kurang disiplin dalam defense, khususnya di kuarter kedua. Untuk offense, mereka terlalu bermain cantik, yang menurut saya itu tidak perlu. Mereka hanya tinggal memasukkan bola saja," tegasnya dalam wawancara di jeda pertandingan.
Memang terlihat perbedaan yang jelas pada statistik Borneo di kuarter pertama dan kedua. Mereka bisa mencetak 10 poin dari 15 percobaan di kuarter pertama, atau dengan persentase 66,7%. Tapi di kuarter kedua, Borneo hanya memasukkan lima tembakan dari 16 percobaan, atau persentase turun menjadi 31,3%. Mereka juga terlalu banyak mencoba tembakan tiga angka sebanyak 11 kali. Padahal jika dilihat dari kuarter pertama, Borneo justru lebih baik ketika mereka bisa masuk ke paint area.
Ketika Borneo terlalu banyak membuang kesempatan, maka punya efek yang langsung dirasakan oleh Satya Wacana. Mereka punya percobaan tembakan lebih banyak di kuarter kedua, yaitu sebanyak 22 kali. Satya Wacana pun unggul 21-14 di kuarter kedua, yang membuat mereka bisa mendekat dengan margin tipis, hanya empat angka saja (38-42). Sehingga apa yang dilakukan Borneo di kuarter kedua tidak boleh diulang lagi, jika mereka ingin menang.
Isaiah Briscoe memimpin Borneo dengan 14 poin di babak pertama. Briscoe mencetak 71% field goals dan hanya sekali melakukan turnovers. Kemudian yang patut dapat pujian adalah Nathanial Grimes dengan 11 poin, lima rebound, dan tiga block. Sebaliknya dari Satya Wacana, Marquis Davison memimpin dengan mencetak 15 poin. (*)
0 Comments