News Event

Cerita sang Legenda dari Tarakan

25 December 2023
|

Nano Sukarma adalah salah satu shooter legendaris Indonesia. Berawal berlatih bersama klub Rajawali Tarakan, dia kemudian terbang tinggi menjadi pemain nasional.

"Saya ke Malang dan berlatih di klub Good Year sebelum jadi Bima Sakti," kenangnya. Nano kemudian hijrah ke Petrokimia Gresik.

"Belum sempat bermain untuk Petrokimia,  Pelita Jaya menawari saya bergabung. Saat itu PJ beruji coba lawan Petrokimia, " tuturnya. Jadilah Nano berseragam Pelita Jaya sejak tahun 1989.

Nano menghabiskan karier profesional bersama Pelita Jaya walau klub ini tampil dengan berbagai nama dari Pelita Bakrie, Mitra Kalila ataupun Citra Satria Pelita. Dia bermain di berbagai era sejak Kobatama,  IBL hingga NBL. "Saat IBL Reborn 2015, saya sudah mundur," akunya.

Mundur sebagai pemain profesional, Nano tak pernah meninggalkan olah raga ini. Dia masih rutin bermain tiga atau empat kali dalam sepekan. "Saya bermain untuk Kelompok Umur Veteran.  Bersama Jakarta Selection kami akan terbang ke Chiang Mai Thailand untuk Kejuaraan Veteran Asia, Senin besok, " kata Nano ketika dihubungi Sabtu (26/10).

Ada  cerita unik dari Nano soal kiprahnya di basket veteran. Dia sempat ditolak untuk bermain "Saya juga tak tahu Kenapa saat itu ditolak, padahal kriteria  umur sudah mencukupi," ujarnya sambil tertawa.

Konon kabar yang beredar, Nano dianggap masih terlalu jago untuk angkatannya.

Nano adalah salah satu anggota tim nasional yang merintis medali cabang bola basket putra Indonesia di SEA Games 1993 Singapura. Sebelumnya dia juga sudah memperkuat timnas pada SEA Games 1989 dan 1991.

Baca Juga: Bambang Hermansyah Minta IBL Terus Explore Legenda Basket Indonesia

0 Comments