Eksibisi 3x3 Clash of the Legends di sela-sela IBL Tokopedia 3x3 Indonesia Tour 2023 seri kedua mendapatkan pujian dari Bambang Hermansyah. Legenda Pelita Jaya itu pun secara langsung meminta agar IBL lebih explore lagi tentang kegiatan-kegiatan yang melibatkan legenda basket Indonesia. Karena mereka masih punya value di hati penggemar.
Bambang melihat animo penggemar basket Indonesia masih sangat antusias untuk menyaksikan para legenda bertanding. Tetapi karena sudah tidak sanggup lagi bertanding basket dengan waktu penuh, 3x3 bisa jadi alternatif. Menurutnya, acara seperti ini harus dilanjutkan oleh IBL.
"Bagus sekali, acara seperti ini harus dilanjutkan. Karena legenda-legenda basket Indonesia itu masih punya value," ungkap Bambang.
Selain itu, Bambang berharap IBL lebih explore lagi acara-acara yang melibatkan legenda. Nantinya tidak hanya 3x3 saja. Karena di liga-liga lain juga banyak acara untuk para legenda. '
"Masih banyak yang belum di explore. Legenda itu fungsinya untuk membuat kompetisi lebih semarak. Kalau kita lihat NBA, mereka melibatkan legenda-legenda dalam banyak acara. Ini harusnya menjadi contoh untuk IBL bisa seperti itu," imbuh Bambang.
Bambang Hermansyah sudah menjadi pemain profesional sejak era pertama bola basket pro di Indonesia yang saat itu bernama Gabatama (Liga Basket Utama) tahun 1980. Bambang memperkuat klub Indonesia Muda dan menjadi juara dua musim kompetisi berturut turut (back-to-back) dimusim 1980-81 dan 1981-82.
Setelah kompetisi berganti nama menjadi Kobatama, dia pindah ke Pelita Jaya tahun 1985 hingga 1987. Pada Kompetisi Kobatama 1987, Bambang menjadi top score dan Most Valuable Player. Kemudian dia berpindah ke Asaba, nama awal klub Aspac. lalu hijrah lagi ke klub Jakarta Utama. Selanjutnya, Bambang juga sempat menjadi pelatih merangkap pemain di klub Satria Muda di masa Kobatama. (*)
0 Comments