Borneo Hornbills kembali berhadapan dengan Satria Muda Pertamina Jakarta setelah hampir lima bulan. Tentu saja komposisi kedua tim sudah berbeda sekarang. Namun keunggulan yang coba dibangun Borneo runtuh karena kecerobohan mereka di kuarter kedua. Sehingga Borneo tertinggal 47-54 saat turun minum. 

Borneo sekarang dipimpin oleh head coach Ismael Tan, yang di awal musim masih menjadi asisten pelatih Satria Muda. Tampaknya situasi ini menguntungkan bagi mereka. Karena Coach Ismael sudah tahu bagaimana cara menaklukkan mantan timnya. Di kuarter pertama Borneo mampu mengimbangi permainan Satria Muda, dan unggul tipis 28-26. 

Namun karena ketidaksabaran pemain Borneo, mereka jadi kurang tenang dalam penyelesaian akhir. Borneo terlalu banyak melakukan tembakan three point, yang notabene akurasi tembakan mereka kurang bagus. Terlihat di dua menit terakhir kuarter kedua, Borneo melakukan dua kali percobaan tiga angka yang tidak tepat sasaran. Sementara Satria Muda menghukum mereka dengan poin-poin yang mudah hasil kerjasama tim yang baik. 

Satria Muda melaju 8-3 dalam dua menit terakhir di kuarter kedua untuk menciptakan margin tujuh angka (54-47) dari Borneo. Tuan rumah hanya memasukkan tujuh tembakan dari 18 attempt di kuarter kedua. Berbeda dengan kuarter pertama di mana mereka lebih sabar menghadapi Satria Muda. Meski keunggulan tujuh angka belum aman, setidaknya momentum ada di tangan tim tamu. Borneo harus bangkit di babak kedua, jika tak ingin digulung Satria Muda untuk kedua kalinya. (*)