Pernah menang, bukan berarti mudah bagi Bima Perkasa Jogja untuk melepaskan diri dari kejaran Pacific Caesar Surabaya. Karena di babak pertama, kedua tim bisa dikatakan seimbang. Bima Perkasa hanya unggul dengan jarak tiga poin (40-37), setelah Garrius Holloman menutup kuarter kedua dengan tembakan three point.
Bermain di kandang sendiri, GOR Pancasila UGM, Bima Perkasa yang sudah unggul (1-0) dari Pacific, mencoba untuk menyapu lawannya. Bima Perkasa sendiri sudah kalah tiga laga beruntun dan ingin menjadikan laga ini sebagai momen kebangkitan. Tetapi justru Pacific bukan lawan yang mudah untuk ditaklukkan. Kuarter pertama berakhir dengan skor sama kuat, 17-17.
Di kuarter kedua, terjadi sembilan kali pergantian keunggulan. Kedua tim saling berbalas serangan. Meski di akhir kuarter ini, Bima Perkasa yang lebih baik. Kombinasi Garrius Holloman dan Jonathan Komagum, menghasilkan lima angka untuk Bima Perkasa di sisa satu menit terakhir. Sehingga sebelum turun minum, Bima Perkasa memimpin 40-37.
Pacific tidak punya masalah dalam offense. Tetapi ada beberapa catatan statistik yang bisa menjadi kerugian bagi tim asuhan pelatih John Todd Purves tersebut. Pertama dari turnovers, di mana Pacific membuat delapan kali turnovers di first-half. Lalu yang kedua dari free throw. Pacific hanya memasukkan satu free throw dari empat kesempatan. Kelemahan ini harus segera diatasi oleh Pacific di babak kedua. (*)
0 Comments