Sejak IBL 2016 hingga musim 2021, tim DNA Bima Perkasa Jogja hanya pernah sekali tampil di Playoffs. Itu terjadi di musim 2018-19. Faktanya bahwa saat itu Bima Perkasa punya pemain asing yang berkualitas, salah satunya David Tanner Atkinson. Dengan harapan bisa kembali mengulang sukses, Bima Perkasa memilih Atkinson di IBL Draft Foreign Player Round 1.
Kalau diingat kembali, Atkinson bukan pemain asing Bima Perkasa sejak awal musim 2018-19. Dia adalah pemain pengganti, karena saat itu Bima Perkasa merasa kalau Zachary David Allman dan Leshaun Murphy kurang cocok. Akhirnya Bima Perkasa mendatangkan Atkinson dan David Seagers. Ternyata duet kedua pemain asing tersebut bisa membawa Bima Perkasa sampai ke babak Playoffs.
Catatan penampilan Atkinson sendiri tidak bisa dianggap remeh. Dia tercatat empat kali mencetak 35 poin atau lebih dalam satu pertandingan selama membela Bima Perkasa. Kalau ditotal dari semua penampilannya, Atkinson mencetak rata-rata 28,4 PPG dan 10,0 RPG.
David Atkinson merupakan sosok bigman modern yang pernah tampil di IBL. Karena dia tidak hanya mengandalkan tinggi badannya yang mencapai 200 cm. Atkinson malah terlihat sering melepaskan tembakan-tembakan three point. Inilah yang membuat permainannya sulit ditebak. Dia bisa bermain di dalam paint area sebagai center, namun bisa tiba-tiba melepaskan tembakan jarak jauh yang akurat.
Atkinson sendiri pernah tampil di NCAA Division II bersama Salem International University, serta bermain di NJCAA Division I bersama Coastal Bend College. Karena pernah bermain di IBL sebelumnya, maka tak sulit bagi Atkinson untuk beradaptasi. Apalagi dia kembali bersama tim Bima Perkasa. (*)
0 Comments