Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, menjelaskan pembentukan karakter atlet di liga basket tertinggi Tanah Air bukan sekadar untuk berkompetisi semata. Ada beberapa hal yang ditanamkan setiap musimnya.
Sebagai contoh, setiap rookie combine berlangsung IBL menyisipkan materi komunikasi publik kepada para calon pemain. Mereka tak hanya diajarkan untuk menjadi atlet hebat, tetapi juga public figure.
“Itu menjadi hal yang sudah rutin kami lakukan saat rookie combine. Pemain senior juga mendapat materi yang sama sebelum musim dimulai,” ujar Junas pada Ideafest 2023.
Bagi Junas, setiap atlet penting memiliki branding atas dirinya masing-masing. Mengikuti perkembangan yang ada di sosial media sudah menjadi kesadaran bagi para atlet.
“Kalau kita ambil contoh di NBA, saat ini semuanya sedang membicarakan Damian Lillard. Pemain NBA juga ikut berkomentar mengenai hal tersebut untuk riding the wavenya,” imbuh Junas.
0 Comments