Jalan hidup membawa I Gede Agus Wahyudi, mantan  shooter tim nasional, menjalani pekerjaan di atas river cruise menyusuri sungai sungai di Eropa.

"Saya juga tidak mengerti mengapa bisa terjun jalur river cruise," kata Agus yang saat ini berlayar di Basel, Swiss. Jika bertugas,  Agus bisa sampai delapan bulan di wilayah Belgia, Belanda Jerman, Swiss, Perancis, Austria, Slovakia, Hungaria, Bulgaria, Serbia, dan Rumania.

"November nanti saya pulang ke Indonesia," katanya. Bukan sepenuhnya kebetulan jika dia terjun ke dunia pariwisata, sebab Agus pernah kuliah di Akademi Pariwisata di Semarang.

Di Semarang pula Agus mengawali karier sebagai pebola basket profesional bergabung dengan klub Gentong Kumala Jaya di tahun 1989 hingga dia pindah ke Halim Kediri tahun 1994.

Tahun 1995, Agus pindah ke Glory Semarang, kemudian berkibar di Panasia Indosyntec Bandung tahun 1996-2003. Agus kemudian hijrah ke Bhinneka Solo hingga mengakhiri karier sebagai pemain di tahun 2005. Tahun 2005 pula dia bekerja di bidang river cruise.

Agus punya kenangan manis sebagai pemain nasional. Dia masuk dalam tim perebut medali perunggu di SEA Games 1999 Brunei Darussalam dan perak SEA Games 2001 Kuala Lumpur Malaysia. "Itu kenangan manis bagi saya, " tuturnya. 

Menikah dengan Retno Kuswandari, mereka dikaruniai dua putra, Benda dan Duta. "Genta sekarang sudah tidak basket  kuliah di bidang pariwisata, Duta kelas 3 SMP lagi suka sukanya bermain basket, " ceritanya. 

Duta adalah center di tim sekolahnya. "Saya mau ajari dia menembak tiga angka. Center modern harus bisa menembak three points," katanya.

Meski kerap melanglang buana, Agus masih mengikuti perkembangan basket Indonesia. "Saya membaca lewat media sosial," akunya.

Agus berharap basket Indonesia semakin maju di segala sisi.  "Untuk pemain, kita harus membina mereka agar menjadi pemain berkarakter bagus tak hanya di dalam tapi juga di luar lapangan," harapnya.