Basketballstatistic akan menjadi salah satu voter dalam penentuan peraih penghargaan terbaik IBL Pertamax 2021. Media ini selalu menjanjikan analisa obyektif berdasarkan statistik dalam tulisannya.
Adalah Didik Haryadi, pemuda asal Ngawi Jawa Timur yang membidani lahirnya media analisis bolabasket ini. "Awalnya, keinginan mempelajari statistik bolabasket karena saya ingin ada penilaian obyektif bukan berdasarkan asumsi," kenang Didik.
Tekad Didik sangat kuat. Dia nekat menghubungi Bambang Asdianto Pribadi, pelatih tim nasional putri SEA Games 2015 yang memang dikenal sebagai pakar statistik bolabasket.
Dia mengontak Coach Bing, sapaan Bambang, mengaku ingin belajar soal statistik."Di luar dugaan beliau mengirimkan buku Basketball on Paper karya Dean Oliver, padahal kami belum pernah bertemu muka saat itu," tuturnya.
Paham dan mengerti soal statistik basket, Didik kemudian merilis Basketballstatistic. "Hanya ingin menyebarkan virus dalam penilaian terhadap performa tim atau pemain secara obyektif, bukan asumsi yang dibangun berdasarkan subyektif. alhamdulillah akhir-akhir ini makin banyak penggemar basket yang peduli akan statistik sehingga dapat menilai secara obyektif," ujarnya.
"Mungkin kalau tidak salah, Basketballstatistic adalah yang pertama menyajikan dan mempublikasi ulasan dengan dasar statistic," katanya.
Didik tak hanya mempresentasikan data, tetapi dia juga menjelaskan faktor pendukung bagaimana data itu tercipta. "Misalkan, seorang pemain memiliki offensive rating 100 pada suatu pertandingan, kami juga menjelaskan faktor pendukung terciptanya angkaa offensive rating itu" jelasnya.
Didik sudah siap memberi penilaian pada para kandidat pemain terbaik dari berbagai kategori berdasarkan performa mereka selama fase pertama IBL Pertamax 2021 di Robinson Cisarua Resort, 10 Maret hingga 10 April lalu.
0 Comments