Perpindahan kepemilikan dan manajemen sebuah tim bisa merugikan pemain dan staf. Seandainya perpindahan tersebut tidak berjalan mulus. Untungnya akuisisi Louvre Surabaya oleh Dewa United berjalan lancar. Sehingga pemain pun tenang.
Menurut head coach Andika Supriadi Saputra, akuisisi tersebut sebenarnya sudah dimulai sejak tahun lalu. Perpanjangan kontrak pemain sebenarnya sudah ada di bawah Dewa United, bahkan sebelum liga musim 2021 digelar. Sehingga mereka memakai nama Louvre Dewa United Surabaya di IBL Pertamax 2021.
"Sebenarnya, secara internal kami sudah diakuisisi Dewa United. Tapi belum resmi sah menurut liga. Karena ada proses-proses yang kami ikuti. Tetapi ketika proses itu berjalan, pemain sudah tidak kaget lagi. Pemain sudah merasa tenang, karena perpindahan tersebut tidak akan berpengaruh pada kontrak mereka," jelas Andika.
Sekarang mereka dibawah kendali Michael Oliver Wellerz sebagai CEO Dewa United Surabaya. Para pemain juga sudah berlatih untuk menjaga kondisi. Sembari menunggu jadwal liga musim 2022.
"Kami sudah latihan. Meski intensitasnya tidak berat seperti persiapan liga. Hanya untuk menjaga kondisi pemain, serta meningkatkan kemampuan individu mereka," tambahnya.
Dengan memboyong seluruh pemain dan staf milik Louvre Surabaya, maka Dewa United sudah punya kerangka tim yang bagus. Bukan hanya itu, mereka sudah punya modal bagus dengan pemain-pemain yang berpengalaman di Playoffs IBL Pertamax 2021. Keuntungan lainnya, Dewa United punya pemain-pemain muda yang berkualitas seperti Kevin Moses, Dio Tirta, dan banyak lagi. Jadi kalau manajemen ingin berbelanja di bursa transfer, maka mereka tinggal menambal kekurangan tim saja. (*)
0 Comments