IBL Finals 2024 antara Satria Muda Pertamina Jakarta melawan Pelita Jaya Jakarta berlangsung sengit hingga Game 3. Pelita Jaya Jakarta berhasil menaklukkan Satria Muda Jakarta dengan skor 73-65, yang sekaligus laga terakhir Arki Dikania Wisnu sebagai pemain Satria Muda. Karena setelah itu, Arki tidak ada dalam roster IBL Oasis+ All Indonesian 2024, dan akhirnya dia dikabarkan hengkang dari tim yang membesarkan namanya.
Cuaca di Indonesia menjadi kendala terberat bagi Arki saat dia kembali ke tanah air pada tahun 2011. Arki Dikania Wisnu lahir di New York City, Amerika Serikat, pada 15 Maret 1988. Di negeri Paman Sam, Arki mulai aktif bermain basket. Saat duduk di bangku SMA, ia bermain untuk tim Newtown High School pada 2002-2006. Kemudian, ketika melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi, Arki bergabung dengan Baruch College New York yang bermain di kompetisi NCAA Divisi III (2006-2011).
Arki pulang ke Indonesia pada September 2011 dan bergabung dengan Satria Muda. Penampilannya di liga kala itu (NBL Indonesia 2011-2012) juga tidak mencolok di awal. Meski hampir enam bulan menetap di Indonesia, pemain 1,87 meter ini belum nyaman dengan cuaca di Indonesia. Pergantian dari panas ke hujan yang begitu cepat, belum pernah dia rasakan di New York.
Di musim pertamanya menapaki karier sebagai pemain profesional Indonesia bersama Satria Muda, Arki sudah jadi top skor. Arki mencetak 301 poin dari 21 pertandingan. Selama bermain di musim 2011-2012, Arki mencetak delapan kali double-double. Penampilannya cemerlang di bawah asuhan pelatih Octaviarro Romely Tamtelahitu. Kala itu, Satria Muda sukses mendapatkan gelar juara NBL Indonesia.
Sungguh musim yang menyenangkan bagi Arki. Berkat penampilan impresifnya itu, Arki Dikania Wisnu sukses menyabet dua penghargaan individu yaitu Sixthman of The Year dan Rookie of The Year Hingga kini, Arki masih setia membela Satria Muda Jakarta. Masing-masing dua gelar NBL Indonesia dan IBL serta satu gelar ASEAN Basketball League (ABL) berhasil ia raih. Di level internasional, Arki membela timnas basket Indonesia di berbagai ajang, mulai dari SEABA Cup 2012, SEABA Championship 2017, hingga SEA Games 2021.
Arki kembali membawa Satria Muda menjadi juara di NBL Indonesia 2014-2015. Kemudian setelah itu badai cedera melanda. Arki mengalami cedera telapak kaki yang sempat menghambatnya di IBL 2016-2017. Namun pada IBL 2017-2018, Arki berhasil kembali ke performa menawan. Lagi-lagi Satria Muda tampil sebagai juara di liga kasta tertinggi di Indonesia.
Arki bukan hanya sekadar bintang di klubnya. Lambat laun, Arki menjadi ikon klub sekaligus kapten tim yang menjadi panutan rekan-rekannya. Arki tidak pernah pindah klub sejak musim debut hingga sekarang. Secara status, Arki masih milik Satria Muda, meski dia tampil bersama Indonesia Patriots di IBL 2020.
SM Fanatics (sebutan penggemar Satria Muda) menganggap Arki tak sekadar bintang klub, melainkan sosok ikon penting dalam tim. Sosok Arki menjadi semakin dihormati dan disegani kawan maupun lawan. Sebagai kapten tim, Arki dianggap sebagai orang yang mampu mengembalikan masa kejayaan Satria Muda.
Tahun 2024, tugas Arki di musim reguler sedikit berkurang. Karena Satria Muda tengah dalam membangun kembali timnya dengan pemain-pemain yang lebih muda. Arki bermain 25 pertandingan di musim reguler dengan rata-rata tampil selama 16,5 menit per game.
Arki mencetak rata-rata 3,8 poin, 2,6 rebound, dan 1,8 assist per game. Tetapi Arki selalu tampil berbeda di musim reguler. Tahun ini dia mencetak 6,6 poin dan 3 rebound per game dalam lima pertandingan playoffs.
Kini keputusan Arki menentukan masa depannya menjadi berita yang paling ditunggu-tunggu. Khususnya bagi IBL Fans, yang masih ingin melihat Arki bermain di liga. Namun yang jelas, jika Arki kembali bermain, penggemar harus mulai membiasakan diri. Sebab Arki tidak akan berseragam Satria Muda lagi. (*)
0 Comments