Satya Wacana Salatiga pernah mencatatkan sejarah manis di Indonesian Basketball League (IBL) 2016. Untuk pertama kalinya mereka lolos ke PlayOff. Namun di era liga memakai jasa pemain asing, Satya Wacana belum pernah lolos PlayOff. Musim ini mereka punya keyakinan untuk itu. Meski baru mengumpulkan tiga kemenangan, namun tim besutan Efri Meldi itu masih punya peluang.
Persaingan IBL 2020 sangat ketat. Lengah sedikit saja, mereka akan dilibas. Satya Wacana pun sudah pernah merasakan sakitnya tanpa kemenangan di satu seri. Namun mereka bangkit dan berupaya mengumpulkan poin kemenangan. Hingga seri keempat, atau paruh musim, Andre Adrianno dan kawan-kawan sudah mengumpulkan tiga kemenangan dari sembilan pertandingan.
Sebagai tim yang menduduki peringkat kedelapan di klasemen, ternyata Satya Wacana bukan tim yang buruk. Mereka bisa membukukan 77,2 PPG dari sembilan pertandingan, dan menduduki peringkat ketiga, setelah Indonesia Patriots dan Louvre Surabaya. Mereka memang bagus dalam hal offense, namun di defense ada sedikit masalah. Satya Wacana menempati peringkat sembilan dalam hal kemasukan poin. Mereka mencatatkan rata-rata 86,2 OPPG (Opponent Point Per Game). Inilah yang membuat Satya Wacana belum bisa menambah jumlah pundi-pundi kemenangan.
Poin terbanyak untuk Satya Wacana disumbangkan oleh Chris Sterling (20,7 PPG) dan Montrell Williams (20,1 PPG). Kemudian ada Hal Heyward dengan rata-rata poin mencapai 17,0 PPG. Sayangnya, di tim Satya Wacana punya rata-rata rebound yang rendah yaitu 37,3 RPG. Celakanya lagi, penyumbang rebound terbanyak yaitu Hal Heyward (12,6 RPG) baru saja diumumkan terjadi pergantian. Heyward menderita cedera ACL dan MCL.
Untuk bisa menjaga peluang lolos ke PlayOff, yang dilakukan Satya Wacana adalah mencari pengganti yang setara atau lebih baik dari Hal Heyward. Pemain yang bisa meningkatkan produktifitas poin, sekaligus menggalang pertahanan untuk menurunkan rata-rata poin kemasukan dari lawan. Lalu syaratnya lagi adalah pemain yang unggul dalam rebound.
Menarik untuk disimak, bagaimana strategi Satya Wacana di paruh musim kedua nanti.
0 Comments