Rupanya kedua tim sama-sama belajar dari kesalahan. Selepas turun minum, masing-masing bisa menambahkan lebih dari 20 poin. Karena sama bagusnya, maka kedudukan tidak berubah. Pelita Jaya tetap memimpin dengan keunggulan 61-47. Pelita Jaya berpeluang menutup seri pertama dengan kemenangan. 

Prastawa lagi-lagi jadi poros serangan Pelita Jaya di kuarter ketiga. Dia mencetak lima poin beruntun saat kuarter ketiga baru berjalan satu setengah menit. Ini memberikan Pelita Jaya keunggulan 17 angka (41-24). Namun perlahan Patriots bisa menurunkan margin hingga tersisa 6 angka (35-41) di pertengahan kuarter ketiga. 

Memang sulit bagi Patriots untuk bisa membendung serangan Pelita Jaya. Karena mereka punya pemain yang lengkap. Saat Prastawa atau Arighi dibiarkan mendapatkan celah, mereka akan memasukkan tembakan three point. Tapi kalau sisi luar ditutup, maka Yesaya Saudale akan merangsek ke paint area untuk menambahkan poin. 

Di sisa satu menit terakhir, Prastawa membawa Pelita Jaya unggul 18 angka (59-41). Lalu Beane membalas tembakan three point tersebut sebanyak dua kali. Namun sebelum Beane memasukkan buzzer beater, Yesaya terlebih dahulu menutup poin Pelita Jaya di kuarter ketiga dengan driving layup. Skor 61-47 untuk Pelita Jaya mengakhiri kuarter ketiga. (*)