Rans Simba Bogor selalu tampil percaya diri di setiap pertandingan. Sehingga dalam empat laga hingga pekan ketiga, mereka belum tersentuh kekalahan (4-0). Rekor sempurna ini didapatkan Rans berkat kerjasama tim yang bagus. Baik dalam menyerang dan bertahan.
Sama seperti musim lalu, bahwa Rans memang punya kolektifitas tim yang bagus. Namun ada yang perlu digaris bawahi dalam performa Rans di tahun pertama Wahyu Widayat Jati sebagai pelatih kepala, yakni bisa menyatukan pemain asing dan lokal dengan sangat baik. Karena itu, tidak ada pemain asing di Rans yang lebih menonjol di banding lainnya, terutama dalam hal poin.
Rans beruntung memiliki Devon Van Oostrum. Point guard yang bisa membaca permainan dengan sangat baik. Mengatur tempo permainan, dan membagi bola sama baiknya. Oostrum adalah jantung permainan Rans yang sekarang, dengan rata-rata assist 10,3 apg dalam empat laga.
Kalau untuk produtifitas poin, Rans masih di bawah Dewa United Banten dan Satria Muda Pertamina Jakarta, dengan 85,3 ppg. Namun mereka punya efisiensi serangan yang baik. Terutama di bawah ring, dengan adanya Jerome Jordan sebagai jangkar. Di sisi lain, jika Rans butuh kecepatan, maka mereka cukup menurunkan Le'Bryan Nash, yang mampu mencetak 18,0 ppg sejauh ini.
Permainan Rans sekarang memang cocok bila dikaitkan dengan Wahyu Widayat Jati, yang dulunya juga merupakan legenda frontcourt Indonesia. Rans menjadi tim ketiga yang punya average block tertinggi (4,5) di bawah Dewa United dan Hangtuah. Dan, menempati urutan pertama dengan average defensiver rebound tertinggi (38,8) hingga pekan ketiga.
Jadi kunci di balik kesuksesan Rans hingga pekan ketiga adalah defense mereka yang bagus, dan juga kolektifitas tim. Selanjutnya, pada pekan keempat, Rans akan bertandang ke Sritex Arena, markas Kesatria Bengawan Solo. (*)
0 Comments