Membuka putaran kedua musim reguler IBL GoPay 2025, Pacific Caesar Surabaya menjamu Rans Simba Bogor, di GOR Pacific, Kamis malam (10/4). Seperti biasanya, Pacific tampil agresif di kuarter pertama. Mereka memimpin dengan skor 30-25. Tetapi Rans bangkit untuk meredam serangan Pacific, dan membalikkan keadaan menjadi 56-49 saat turun minum.
Pacific tampil meyakinkan di awal laga yang sekaligus menandai kembalinya head coach Andika Supriadi Saputra di IBL. Kombinasi serangan yang apik dengan transisi cepat, sempat menyulitkan Rans. Apalagi ada AJ Bramah yang sangat kuat di paint area untuk membawa timnya unggul lima angka (30-25). Pacific tampak mudah memasuki paint area Rans, sehingga mereka mampu mencetak 8 dari 10 tembakan dari dalam busur. Sementara kedua tim sama-sama tampil produktif dengan field goals precentage di atas 50%.
Tetapi Rans adalah tim peringkat pertama. Mereka tahu caranya untuk bangkit dari tekanan Pacific. Di kuarter kedua, Rans menguasai paint area. Membatasi pergerakan Pacific, dan juga merebut 14 rebound untuk melengkapi penampilan mereka yang solid. Rans menambahkan 31 poin di kuarter kedua untuk membalikkan keadaan menjadi 56-49. Akurasi tembakan Pacific turun menjadi 36,4% di kuarter kedua, yang membuat mereka tertinggal.
Tiga pemain inti Pacific membukukan double digit points. AJ Bramah mencetak 16 poin, kemudian Aven Ryan Pratama dan Frank Victor Johnson masing-masing mencetak 12 poin. Dari Rans, KJ Buffen mencetak 24 poin dengan 10 dari 16 perobaan tembakan hanya di babak pertama saja. Sedangkan Aaron Fuller mencetak 16 poin. Meski Pacific melimitasi gerakan Devon Van Oostrum tetapi kontribusi pemain heritage tersebut dalam transisi cukup bagus. Karena Rans bisa mencetak 20 fast-break points di babak pertama.
"Pokoknya defense harga mati di laga ini. Khususnya untuk defense one-on-one tidak boleh mudah untuk dilewati lawan," kata Coach Dhimaz Aniz Setiaputra saat jeda pertandingan. (*)
0 Comments