Para pemain Hangtuah Jakarta melangkahkan kakinya ke lapangan GOR Manahan, Solo, dengan percaya diri. Mereka yakin bahwa hari ini (23/8), bisa menundukkan Satya Wacana Salatiga, yang sekaligus membuat rekor tak terkalahkan mereka tetap terjaga. Namun sampai babak pertama usai, justru Satya Wacana Salatiga yang memimpin pertandingan dengan skor 36-23. Raden Nathaniq Sardy memimpin Satya Wacana untuk menjegal langkah Hangtuah.
Poin Hangtuah langsung mengalir deras setelah tip-off. Mereka memimpin 7-0 dalam waktu kurang dari dua menit. Sayang Hangtuah tidak konsisten. Mereka melakukan banyak kesalahan ketika memasuki menit ketiga. Tujuh poin Hangtuah tertahan cukup lama, sampai Satya Wacana bisa membalikkan keadaan menjadi 8-7 lewat three point Nathan (sapaan akrab Raden Nathaniq Sardy). Hangtuah tidak mampu bangkit, dan di kuater pertama mereka tertinggal 11 -17.
Satya Wacana terlanjur nyaman dengan permainannya. Karena di kuarter kedua, mereka bisa menambahkan 19 poin. Sementara Hangtuah tertahan hanya mencetak 12 poin di kuarter tersebut. Hangtuah melakukan empat kali turnovers di kuarter kedua, untuk menambah jumlah turnovers menjadi 11 kali di first half. Satya Wacana unggul 36-23 saat turun minum.
Satya Wacana membukukan empat three point dari 15 percobaan, yang tiga diantaranya dicetak oleh Nathan. Pemain yang memakai nomor punggung 0 tersebut juga memasukkan enam free throw dari 10 percobaan. Total free throw Satya Wacana di first half adalah 10 dari 18 kesempatan.
Hebatnya lagi, pertahanan Satya Wacana bisa mengunci Hangtuah hanya mencetak sembilan tembakan dari 27 percobaan. Dari kubu Hangtuah, Althof Dwira Satrio memasukkan 10 poin. (*)
0 Comments