Abraham Damar Grahita akan menjadi sorotan saat Satria Muda Pertamina Jakarta menjamu Prawira Harum Bandung, hari Minggu (10/3) di Pertamina Arena, Simprug, Jakarta. Karena ini akan jadi laga perdana Abraham melawan Prawira, setelah resmi pindah ke Satria Muda di musim ini. 

Abraham bermain dua musim bersama Prawira. Dia pindah setelah kontraknya dengan Stapac Jakarta berakhir. Abraham bermain untuk Prawira di musim 2021 dan 2022. Selama di Prawira, dia ditangani oleh dua pelatih yang berbeda yaitu mendiang Andre Yuwadi dan David Singleton. 

Pada musim pertamanya di Prawira, Abraham tampil solid dengan kontribusi 16,7 ppg, 5,4 rpg, dan 2,9 apg. Field goals Abraham mencapai 54,1% secara keseluruhan, dengan 34,2% dari luar busur. Karena liga belum menggunakan jasa pemain asing, Abraham menjadi pendulang poin terbanyak di tim Prawira saat itu.

Beranjak ke musim kedua bersama Prawira, di mana Abraham kali ini ditangani oleh David Singleton. Abraham lagi-lagi menjadi top score di timnya sendiri dengan catatan 14,4 ppg, 4,4 rpg, 3 apg, dan 1,3 spg dalam 21 pertandingan. Abraham dinobatkan sebagai MVP liga di musim tersebut. Sayangnya Prawira gagal mencapai final IBL setelah kalah di semifinal (0-2) atas Satria Muda. 

Musim ini, Abraham memperkuat backcourt Satria Muda. Dia mencetak 13,9 ppg, 3 rpg, 3,1 apg, dan 1,9 spg dalam delapan pertandingan. Field goals-nya 50% secara keseluruhan dan 43,2% dari jarak three point. Bila dibandingkan dengan kontribusi di Prawira memang berkurang. Tetapi perlu diingat bahwa tim Satria Muda sangat bagus dalam membagi peran. Sehingga beban serangan tidak hanya ada di satu atau dua pemain saja. 

Mampukah Abraham menumbangkan mantan timnya? Kita lihat saja pada pertandingan hari Minggu (10/3) di Pertamina Arena, Simprug, Jakarta. (*)