Beberapa hari terakhir, ada sosok orang asing di tim Pacific Caesar Surabaya. Ini terlihat dari beberapa unggahan di akun Instagram mereka. Namun bila dicermati lagi, dia bukanlah sosok yang asing bagi Pacific. Karena dia adalah Matthew Van Pelt. Pelatih basket, yang dulu pernah membela Pacific di IBL 2018-19. 

Pacific mendatangkan Matthew Van Pelt, dalam rangka Training Camp di Surabaya. Mereka membuka kesempatan berlatih dengan pelatih timnas Vietnam tersebut kepada anak-anak yang ingin mengembangkan keterampilan basket, baik dalam skill, kemampuan individu, dan penguasaan strategi. 

Tetapi sebagai pemain-pemain Pacific, seharusnya mereka bisa "mencuri" beberapa ilmu dari pelatih tersebut. Karena dia punya prestasi yang bagus dalam dunia kepelatihan, dan punya kedekatan emosional dengan Pacific. 

Sebagai pelatih, Van Pelt mengambil alih kendali Giants setelah ia memimpin Saigon Heat meraih empat gelar Asosiasi Bola Basket Vietnam berturut-turut dan dinobatkan sebagai pelatih terbaik kompetisi tersebut pada tahun 2023. Bahkan dia juga pernah menangani timnas Vietnam. 

Sekadar mengingatkan bahwa Matthew Van Pelt dulu pernah masuk roster Pacific, di IBL 2018-19 bersama Qa'rraan Calhoun. Keduanya merupakan pemain asing yang tampil cukup bagus, di bawah kendali head coach Kencana Wukir pada waktu itu. 

IBL mencatat bahwa Matthew Van Pelt pernah mencetak triple-double dengan 13 angka, 10 assist, dan 10 rebound, saat membawa Pacific Caesar Surabaya menang 69-78 atas Prawira Bandung pada seri pertama IBL 2018-19 di GOR Sahabat Semarang. Tentu saja ini menjadi kenangan yang indah bagi Van Pelt dan Pacific. 

Pacific butuh lebih dari sekadar semangat untuk mengarungi musim depan. Mereka harus memperbaiki diri, mengingat persaingan semakin ketat. Ke depan, mereka akan dipimpin head coach Moses Foresto, yang memiliki pengalaman bersama Pacific di beberapa tahun lalu. Dia juga punya kemampuan untuk mengembangkan pemain-pemain muda. (*)