Pelita Jaya tertinggal 16-29 di kuarter pertama atas tamunya Hangtuah, di GMSB Kuningan, Jakarta, Kamis malam (5/6). Tapi sebuah keputusan yang menarik dilakukan head coach Pelita Jaya, Justin Tatum dengan memainkan seluruh pemain lokal di kuarter kedua. Hasilnya, Pelita Jaya mengambil alih keunggulan menjadi 40-37 saat turun minum.

"Saya percaya dengan pemain lokal, dan memberikan kesempatan mereka bermain. Berharap mereka bisa memberikan yang terbaik. Sedangkan untuk kuarter ketiga, kami harus bisa meredam Shabazz Muhammad," ujar Justin Tatum ketika ditanya tentang keputusannya memainkan pemain lokal di kuarter kedua. 

Permainan Pelita Jaya di kuarter kedua menunjukkan kualitas para pemainnya yang merata. Meski semuanya pemain lokal, namun mereka hanya kebobolan delapan poin di kuarter kedua. Sementara Pelita Jaya bisa memasukkan 24 poin, sekaligus berbalik unggul dari tim tamu. 

Agassi Yeshe Goantara mencetak 14 poin di first half, yang sekaligus menjadi satu-satunya pemain inti Pelita Jaya dengan double digit poin. Sementara dari bench, JaQuori McLaughlin menyumbang 11 poin. Di tim Hangtuah, Shabazz Muhammad memimpin dengan 12 poin. 

Dari catatan statistik, Hangtuah mengejutkan Pelita Jaya dengan memasukkan 11 dari 19 percobaan tembakan secara keseluruhan, termasuk lima dari delapan percobaan three point. Pertahanan mereka juga solid di bawah ring. Hangtuah unggul rebound 14 berbanding 6 di kuarter pertama. Pelita Jaya yang tampak kelelahan tidak bisa mengimbangi Hangtuah di kuarter tersebut. 

Tetapi kondisinya berbalik di kuarter keempat. Pertahanan ketat dari Pelita Jaya sulit ditembus Hangtuah. Mereka hanya memasukkan tiga tembakan dari 13 attempt. Sementara Pelita Jaya semakin meraja lela dari segala penjuru. Memasukkan lima three point di kuarter kedua untuk membalikkan keadaan. (*)