News Games

NSH, Bukan Sekadar Kisah Cinderella

21 February 2019
|

NSH menjadi fenomena dalam IBL Pertamax 2018-2019. Bermula dari papan bawah musim sebelumnya, NSH kini melambung tinggi. Tak tanggung tanggung mereka melesat jadi juara Divisi Merah sekaligus otomatis menuju babak semi-final.

Sukses NSH sekilas mirip kisah Cinderella, sukses dalam sekejap. Tapi ternyata tak semudah Cinderella yang hanya butuh bantuan Ibu Peri menyulap diri menjadi putri. Wahyu Widayat Jati, sang arsitek NSH, tak cuma mengayunkan tongkat sihir. Dia bekerja keras berusaha membuat anak-anaknya naik kelas.

Kami mencoba membangun tim agar bisa menjadi tim papan atas. Sungguh perlu usaha keras, kata Cacing, sapaan Wahyu, sang sudah dua tahun menjadi pelatih NSH.

Mengubah habit atau kebiasaan. Itu yang dilakukan diawal. Selama ini para pemain seolah berada di zona nyaman. Kalah atau menang, posisi mereka tetap aman. Saya ancam mereka jika tidak perform saya tak segan mengeluarkan dari tim, tegasnya.

Cacing juga berusaha keras mengubah mind set tim. Rupanya selama ini, target tim pilih-pilih, jika lawan sepadan mereka berusaha menang, tapi bila bertemu tim papan atas kalah pun tak masalah, ceritanya. Cacing merombak pola pikir tersebut. Melawan siapa pun kita akan berusaha menang. Setiap pertandingan NSH harus bermain pada level permainan tertinggi mereka, katanya.

Syarat fisik pun menjadi perhatian Cacing. Standar VO2MAX terendah yang harus dicapai adalah 50. Jika stamina sudah bagus, pemain akan lebih mudah meningkatkan skill dan knowledge basket mereka,"

Dengan stamina cukup, para pemain NSH mampu bermain dalam tempo tinggi sepanjang gim. Performa individu pemain pun meningkat. Terbukti Muhammad Irman jadi salah satu kandidat Most Improve Player dan Andre Rorimpandey masuk dalam calon Most Valuable Player (MVP).

Satu kesulitan Cacing adalah menjaga api dalam diri para pemain NSH. Anak-anak kadang cepat puas dan meremehkan lawan. Setelah seri di Bali, kami cenderung menurun. Mereka perlu terus dilecut, ujarnya.

Problem bagi Cacing adalah menjaga level permainan NSH dengan kedalaman tim yang belum cukup Tangguh. Saat ini mungkin baru delapan pemain termasuk dua pemain asing yang siap bertarung di kelas atas. Yang lain harus berjuang lebih keras lagi,?.

Satu lagi sentuhan semangat dari Cacing untuk pasukannya adalah niat membahagiakan orang. Kami ingin mereka memberi kebahagian buat sang manajer yang sudah susah payah mengurus tim ini, Arlan, katanya seusai seri terakhir di Yogyakarta pekan lalu.

NSH sudah memberi kejutan dan kebahagiaan bagi para pendukungnya, tapi lebih berbahagia lagi bila mereka bisa menjadi juara.

Sudah di semi final, kami tentu ingin ke final. Bila sudah di final pasti mau juara, paparnya.

Baca Juga: Sejarah Klub NSH Jakarta: Hasil Rintisan Komunitas

0 Comments