Arki Dikania Wisnu kali ini bermain untuk Indonesia Patiots, dan berposisi sebagai pemain cadangan utama. Rasanya memang aneh, karena Arki biasanya tampil di line-up awal sebagai kapten tim Satria Muda Pertamina Jakarta. Namun kali ini, pelatih Rajko Toroman memberinya tugas sebagai pemain cadangan yang mampu menambal kekurangan tim. Pada IBL Pertamax 2020, Arki bermain 12 pertandingan, dengan rata-rata tampil selama 20 menit per pertandingan. Selama penampilannya, Arki mencetak rata-rata 7,0 PPG dan 4,6 RPG dengan FG% di kisaran 49,1 persen. Karena selalu muncul dari bench, maka Arki masuk nominasi Sixth Man of the Year musim ini.
Peran Arki jelas berbeda selama tampil di IBL. Karena dirinya tidak mencetak asis sama sekali. Arki lebih banyak bermain dengan menusuk paint area lawan. Biasanya, Arki dimainkan saat Brandon Jawato istirahat. Bisa juga dimainkan saat Rajko Toroman ingin mengubah tempo permainan. Kedewasaan bermain diperlihatkan ayah satu putri tersebut. Arki jarang terlihat berdebat dengan pemain lain. Dia lebih fokus pada permainan timnya sendiri. Lebih jauh, penampilannya di IBL Pertamax 2020 memberi optimisme bahwa Arki masih bisa jadi tumpuan timnas Indonesia di ajang internasional. Mengingat usianya, Arki bisa dibilang veteran di timnas. Tetapi justru karena itu, pengalamannya menjadi senjata bagi timnas Indonesia menghadapi turnamen-turnamen internasional terdekat seperti FIBA Asia 2021 Qualifiers. Masuknya Arki menjadi nominasi Sixth Man of the Year musim ini bisa jadi pemacu semangatnya dalam mengemban tugas negara. (*)
0 Comments