Muhammad Riifky, salah satu legenda bolabasket Indonesia, membuka kelas IBL Rookie Combine soal personal branding, Selasa 24 November.
"Perhatikan dulu Mindset kalian masuk ke dunia basket profesional. Jangan hanya ingin menjadi seperti Kelly Purwanto misalnya," kata Rifky.
Mindset masing-masing pemain harus bersumber dari diri sendiri. "Buat mindset sederhana sehingga lebih mudah dicerna dan dicapai," kata Rifky.
"Utamakan "Nilai luhur" dalam setiap mindset anda sehingga belief Anda terberkati," tuturnya. "Bawa orangtua dan keluarga dalam mindset Anda. Konsisten jalani proses mindset bersama kehidupan Anda," jelasnya.
Rifky dengan agak terharu menuturkan bagaimana awal mindset dia ketika pertama terjun sebagai pebola basket profesional. "Ketika berangkat latihan dengan mobil teman, saya melihat Ayah saya naik motor, sejak itu saya bertekad akan membelikan beliau mobil jika jadi pebasket profesional. Alhamdulillah terwujud," kenangnya.
Dia selalu ingat membawa nama orangtua, keluarga dan orang-orang terdekat dalam setiap langkah menjadi pebasket profesional.
Selalu menyertakan keluarga diadopsi Rifky dari idolanya, Michael Jordan. "Anak era 90-an selalu want to be like Mike," tuturnya. "Jordan juga dekat dengan keluarga. Saat berhenti basket dan bermain bisbol juga karena ingin mewujudkan mimpi Ayahnya," sambungnya.
Berdoa, bermimpi dan yakin, serta bekerja keras dengan menjaga sikap, perilaku, performa, disiplin, kerjasama tim dan respek, Rifky berhasil menembus target pribadi.
"Saya dapat beasiswa sejak SMA hingga kuliah, jadi pemain nasional saat masih SMA tahun 1987 hingga tahun 2000. Saya jadi profesional player direntang tahun yang sama dan pernah menjadi brand ambassador Nike dan Adidas," tegasnya.
Bonus dari target utama tersebut, Rifky sempat dipilih menjadi NBA TV Presenter, IBL TV Presenter, coach tim nasional 2001-2003 dan bussiness development IBL 2003-2009.
"Personal branding adalah praktik promosi diri, karir dan pencapaiannya sebagai sebuah merek," jelas Rifky. "Point unique pemain cukup menentukan, mereka ingin dikenal sebagai apa," katanya. "Bisa bermain pada empat posisi pasti memberi nilai lebih seorang pemain," ujarnya memberikan contoh.
Kunci membangun personal branding adalah kerja keras. "Di dalamnya ada respect, honest, attitude, behaviour, disiplin, performance, action dan team work," paparnya.
Membangun hubungan juga menjadi bagian penting pembentukan personal branding. "Selain dengan keluarga, klub dan rekan setim, perlu pula membangun hubungan baik dengan penggemar, media, liga dan federasi," ungkapnya.
0 Comments