Penggemar bolabasket Indonesia pasti ingat pada nama Lucky Richard Pinontoan. Petembak tajam bagian dari Three Muskeeters-bersama Raymond Manuhutu dan Patrick Gosal- yang pernah dimiliki tim Indonesia Muda di kancah Kobatama.
“Ah, saya hanya pemain penggembira saja,” elak Lucky merendah. Dia jelas merendah, Lucky dikenal sebagai guard yang memiliki kecepatan dan tembakan tajam. Posturnya yang kalah tinggi disbanding pemain lain, tak menutupi kelebihan yang dimilikinya.
Tak hanya di IM, dia kemudian juga menjadi andalan Citra Satria, Kalila dan Pelita Jaya. Lucky bahkan berkarier sebagai pemain pada liga professional hingga usia 38 tahun bersama Pelita di tahun 2009.
Sebelum direkrut Indonesia Muda bermain di level Kobatama, Lucky berlatih dan bermain di klub Divisi 1 DKI Jakarta, Acawala.
Pensiun sebagai pemain, Lucky cukup sukses menjadi pelatih. DIa mengantar Stadium menjadi juara divisi. Ketika Stadium naik level ke NBL Indonesia, Lucky menjadi asisten pelatih. “Saat itu head coachnya Kak Momon (Abdurahman Padang),” katanya. Lucky juga pernah membantu Ali Budimansyah menangani Siiwangi Bandung pada Kompetisi IBL 2017/18.
Lucky juga sempat menangani West Bandits, namun tak berlanjut saat West Bandits memutuskan berlaga di IBL pada musim ini. “Soal itu hanya owner West Bandits yang tahu alasannya,” elaknya.
0 Comments