Salah satu hal yang harus dipelajari dalam permainan adalah tentang bagaimana memanfaatkan peran kecil yang diberikan pelatih. Belajar dari IBL Legends yang satu ini mungkin bisa sangat tepat. Dia adalah M. Isman Thoyib. 

Thoyib paham betul bagaimana dia harus memberikan kontribusi pada tim. Bukan hanya tentang poin, tapi juga di pertahanan. Penampilan Thoyib yang cukup menarik terjadi di IBL musim 2017-18. Saat dia berseragam Stapac Jakarta. Pertandingan tersebut terjadi pada tanggal 2 Februari 2018, di GMC Arena, Cirebon. Tepatnya di Seri 7 penyelenggaraan musim reguler IBL 2017-18.

Stapac kala itu menghadapi Satya Wacana Salatiga, yang sedang dalam performa terbaiknya. Didukung pemain asing Madarious Gibbs, yang dikenal sebagai monster poin dalam setiap laga. Sehingga pertahanan Stapac benar-benar diuji dalam laga ini.

Thoyib masuk dari bench menggantikan Ruslan di menit-menit akhir kuarter pertama. Tugas utamanya tentu saja sebagai pelindung ring dari gempuran Gibbs. Thoyib melakukan penyelamatan hebat di kuarter kedua, dengan memblokir tembakan Gibbs. Setelah itu, head coach Ramos Gerraldo Villalon semakin yakin bahwa Thoyib akan jadi pembeda di laga ini.

Thoyib bermain selama 9 menit 34 detik dengan mencetak tujuh poin, dua rebound, satu assist, dan satu block. Namun yang paling mengesankan adalah dia tampil efektif dengan akurasi tembakan 100% (2/2) dengan free throw sempurna (3/3). Stapac kala itu menang dengan skor 103-66. Pada laga tersebut, semua pemain Stapac menyumbang angka.

Dari penampilan Thoyib ini kita bisa belajar, bahwa bukan soal berapa banyak menit yang diberikan pelatih. Tapi bagaimana seorang pemain bisa memberikan kontribusi yang besar bagi tim saat dibutuhkan. Inilah yang membuat Thoyib layak masuk jajaran IBL Legends. (*)