Kristian Liem resmi berpisah dengan Satria Muda Pertamina Jakarta. Namun dirinya langsung mengumumkan bahwa sudah sepakat bergabung dengan tim lain. Dengan kata lain, Liem sudah siap membuka lembaran baru dalam karier profesionalnya, setelah meredup di Satria Muda.
Di awal kemunculannya, tepatnya di musim 2014-15, Liem dianggap sebagai bintang masa depan Indonesia. Pantas saja, sebab pemain Aspac Jakarta tersebut sebelumnya pernah membela timnas Indonesia U18 di SEABA Championship 2012 dan FIBA Asia U-18 Championship 2012. Jadi kemampuannya sudah terbukti.
Liem langsung menyabet gelar Rookie of the Year di musim perdana dengan rataan 4,4 PPG dan 4,5 RPG. Kiprahnya terus berlanjut di tim Aspac di IBL 2016.
Kariernya meredup ketika liga profesional Indonesia mendatangkan pemain asing. Ditambah lagi, kala itu Liem harus bersaing dengan pemain-pemain senior di Aspac, seperti Pringgo Regowo. Jadi wajar kalau Liem mengalami penurunan menit bermain sejak musim 2016-17.
Kariernya jatuh ke titik terendah ketika mengalami cedera tendon achilles. Apesnya lagi, Liem saat itu sudah sepakat bergabung dengan Satria Muda Pertamina Jakarta. Padahal dengan bermain di Satria Muda yang mayoritas pemainnya berusia muda, dia bisa bersaing. Malah kenyataannya Liem menepi selama musim 2018-19, dan harus berkutat dengan terapi penyembuhan.
IBL Pertamax 2020 jadi titik balik karier Liem. Dia mulai dipasang di berbagai kejuaraan pra-musim. Tapi tidak di regular season. Satria Muda saat itu memang kehilangan beberapa pemain, yang bergabung dengan timnas Indonesia di IBL 2020, memakai nama Indonesia Patriots. Namun itu belum juga membuka pintu menit bermain untuk Liem.
Baru di IBL Pertamax 2021, dia mulai dimainkan. Tidak banyak, hanya 5,7 menit per game dengan kontribusi yang tidak signifikan. Dia kalah bersaing dengan Kevin Yonas Sitorus, Laurentius Steven Oei, dan beberapa bigman milik Satria Muda yang lain.
Keputusan Liem untuk pergi dari Satria Muda memang bisa dibilang langkah tepat. Sebab, dia bisa mencari tim yang memberinya menit bermain yang lebih banyak. Itu bisa mengembalikan kepercayaan publik padanya. Serta meningkatkan nilai jualnya.
"Sejak awal banyak tawaran yang masuk dari beberapa tim di IBL dan di luar IBL, saat ini saya sudah menjalin kesepakatan dengan salah satu klub IBL," kata Liem.
Bagi Kris, kepindahan ini merupakan sesuatu yang normal dalam kariernya sebagai pemain basket profesional. Jelas ini bisa mendatangkan banyak manfaat bagi dirinya sendiri. "Saya menargetkan lebih banyak menit bermain pada musim-musim yang akan datang, tentu saya akan berusaha untuk meraih hal itu," tambahnya.
Disinggung mengenai klub barunya, Kristian Liem belum dapat membukanya untuk saat ini. "Sudah ada kesepakatan yang terjalin diantara kami, namun biar klub baru nanti yang mengumumkan kerja sama kami secara resmi," tutup Liem. (*)
0 Comments