Pemain Stapac Kaleb Ramot Gemilang dinobatkan sebagai Most Valuable Player IBL Pertamax 2018-19. Dia menyisihkan dua pesaing, Andre Rorimpandey (NSH) dan Muhammad Hardian Wicaksono (Pacific Caesar). Gelar MVP tak membuat Kaleb besar kepala dan terbebani.
Gelar MVP bisa saya raih juga karena bantuan teman-teman setim, selain kepercayaan dari pelatih, kata Kaleb. Saya tidak terbebani dengan gelar tersebut, tak ada yang harus saya buktikan, kata Kaleb seusai laga final pertama melawan Satria Muda Pertamina di Britama Arena Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (21/4). Kaleb dkk menjadi pemenang laga tersebut dan tinggal merebut satu kemenangan lagi untuk menjadi juara IBL Pertamax 2018-2019.
Gelar MVP tak membuat Kaleb menjadi kemaruk. Buktinya saya juga tidak membuat skor banyak di laga ini. Saya hanya menjalankan instruksi pelatih, katanya.
Jika berhasil menjadi juara tahun ini, akan menjadi gelar juara kedua bagi Kaleb dengan klub berbeda. Tiga musim lalu dia menjadi juara bersama CLS Knights Surabaya. Musim lalu, Kaleb tidak bermain di IBL karena klubnya saat itu, CLS, memutuskan bermain di liga lain. Awal musim ini Kaleb hijrah ke Stapac.
Pada seri pertama IBL musim ini, Kaleb bersama dua rekannya, Abraham Damar Grahita dan Agassi Yeshe Goantara belum bisa memperkuat Stapac karena masih bergabung dengan tim nasional Indonesia. Sebelumnya, Abraham dan Agassi juga memperoleh IBL Award. Abraham terpilih sebagai The Best Sixth Man dan Agassi meraih gelar Rookie of The Year. Satu pemain Stapac lainnya, Widyantaputra Teja terpilih sebagai Most Improved Player.
Jika mampu meraih satu kemenangan lagi di laga final, lengkap sudah dominasi Stapac musim ini.
0 Comments