Pelatih Prawira Harum Bandung, David Singleton menerima kekalahan skuad asuhannya 63-69 dari Pelita Jaya Jakarta di Hall Basket Senayan, Jakarta, Minggu, 29 September 2024 semalam. Kekalahan yang membuat Prawira gagal ke final IBL All Indonesian.
Menurutnya, penampilan Prawira tak memuaskan di tiga kuarter pertama yang menghasilkan 15, 7 dan 17 poin. Namun, Yudha Saputera dan kawan-kawan tampil gemilang di kuartet akhir dengan membuat 24 poin.
"Kami tampil inkonsisten. Tiga kuarter pertama adalah permainan yang tidak ingin kami lakukan. Kami sudah menduga apa yang akan mereka (Pelita Jaya) mainkan, dan mereka melakukannya. Karena beberapa alasan, kami seperti tidak siap," kata pelatih asal Amerika Serikat itu.
"Di kuarter keempat, saya melihat kami menjadi tim yang berbeda, tim yang punya nyawa dan semangat berbeda. Itu pertama kali saya melihatnya di sepanjang turnamen. Itu pemandangan yang menakjubkan," tambahnya.
David atau yang akrab disapa Dave menyebut penampilan inkonsisten David Nuban dkk tersebut bukanlah cara bermain Prawira. Menurutnya, tim punya cara bermain yang punya karakter tangguh di setiap kuarter.
"Kami punya sistem dan struktur yang hebat terbangun karena pemain ini (Yudha Saputera), dan banyak pemain-pemain lainnya. Tapi kami juga harus bermain dengan tangguh, sikap dan fisik yang sangat baik di pertandingan," terangnya.
0 Comments