Setelah absen setahun, IBL All-Star akhirnya kembali lagi. Keseruan pertandingan para bintang ini akan bisa disaksikan oleh IBL Fans pada 31 Maret mendatang. Sudah terpilih dua tim, dan kali ini kami menyajikan profil Tim Putih untuk IBL All-Star 2022.
Persaingan di Divisi Putih memang sedang panas-panasnya. Ketatnya persaingan tersebut membuat lahirnya banyak bintang IBL, baik dari pemain lokal dan asing. Beberapa diantaranya juga menjadi wajah-wajah baru untuk IBL All-Star.
Dimulai dari pemain asing. Ada dua pemain yang menjadi pilihan IBL Fans untuk All-Star Foreign Players. Mereka adalah Shavar Newkirk dari NSH Mountain Gold Timika dan Taj Davis Spencer milik Prawira. Mereka sudah mewakili dua posisi yakni front court dan back court.
Siapa yang tak kenal dengan Shavar Newkirk. Untuk sementara, dia salah satu pemain pencetak poin terbaik di liga dengan 22,2 PPG. Sedangkan Spencer saat ini menduduki peringkat ketiga untuk rebound dengan torehan 11,2 RPG. Tapi dua pemain tersebut bisa dibilang sebagai pemain kunci di tim masing-masing.
Bergeser ke pemain lokal. Ternyata dari Divisi Putih, tim Prawira paling banyak terpilih sebagai All-Star. Selain Spencer, dari pemain lokal ada Abraham Damar Grahita, Yudha Saputera, dan M. Reza Guntara. Abraham pernah masuk IBL All-Star 2020. Sedangkan Yudha dan Reza Guntara baru pertama kali berlabel bintang.
NSH sepertinya juga jadi tim yang difavoritkan IBL Fans. Buktinya selain Newkirk, ada nama Ruslan yang terpilih sebagai IBL All-Star 2022. Ruslan sudah sering tampil di laga perang bintang, terutama untuk kontes Slam Dunk. Namun karena penampilan pemain veteran ini bagus, maka musim ini sepertinya dia berhasil mencuri hati penggemar untuk kesekian kalinya.
Selanjutnya, ada tim Amartha Hangtuah Jakarta yang memasukkan dua pemainnya di IBL All-Star 2022 sebagai anggota Tim Putih. Mereka adalah Fisyaiful Amir dan Stevan Wilfredo Neno. Keduanya memang layak jadi favorit fans. Sebab, dalam beberapa musim terakhir, If dan Neno menjadi tulang punggung Hangtuah.
Sementara itu, ada empat pemain terakhir dari empat tim yang berbeda. Pertama ada Rico Aditya Putra dari Bali United Basketball Club. Rico sebenarnya sudah malang melintang di kompetisi bola basket Indonesia. Namun baru dua musim dia tampil di liga profesional, dan langsung bisa mencuri perhatian IBL Fans.
Kedua ada Bima Riski Ardiansyah, pemain milik RANS PIK Basketball ini kembali mendapat kehormatan untuk tampil di All-Star setelah bermain lagi di IBL. Bima dulu menjadi bintang tim Bimasakti Malang, sebelum pindah ke CLS Knights dan Satria Muda Pertamina Jakarta. Kini bersama RANS, Bima ditunjuk sebagai kapten tim dan bisa mendapatkan tempat utama di klub milik Raffi Ahmad tersebut.
Pemain selanjutnya dari Divisi Putih yang hanya sendiri sebagai wakil klub adalah Vincent Rivaldi Kosasih dari tim Pelita Jaya Bakrie Jakarta. Vincent adalah center yang selalu terpilih mewakili timnas Indonesia di berbagai kompetisi internasional. Perannya cukup besar di Pelita Jaya, dalam dua musim terakhir. Layak bagi dirinya untuk mendapatkan kehormatan sebagai pemain IBL All-Star.
The last but not least, ada Kaleb Ramot Gemilang. Pemain yang menjadi kapten tim Dewa United Surabaya sekaligus pernah terpilih sebagai MVP IBL 2018-19. Kaleb tidak hanya memegang peranan penting di Dewa United sebagai kapten. Namun dia juga sering jadi penentu kemenangan tim asuhan Andika Supriadi Saputra tersebut. Wajar kalau Kaleb mendapatkan dukungan yang cukup besar dari IBL Fans untuk menjadi All-Star.
Dari ke-12 pemain tersebut belum ditentukan siapa yang menjadi starternya. Semuanya bakal diumumkan dalam beberapa hari ke depan. Di IBL All-Star 2022 nanti, Tim Putih akan dipimpin oleh head coach David Singleton dari Prawira Bandung.
Nantikan update seputar All-Star hanya di iblindonesia.com. (*)
0 Comments