Pelita Jaya tidak mengendurkan serangan di kuarter kedua. Mereka tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk mendulang poin yang banyak. Sebab, poin diferensial sangat penting di klasemen. Pelita Jaya unggul 30 poin (47-17) di akhir kuarter kedua. Mereka bisa menahan Pacific untuk tidak mencapai double digit point dalam satu kuarter.

Pelita Jaya mencetak 24 point in the paint. Mereka juga membuat running score 13 angka di kuarter kedua untuk memastikan keunggulan 30 poin. Dari bench, pemain lini kedua Pelita Jaya menyumbang 20 poin. Sedangkan di dari starting five, M. Hardian Wicaksono bisa mencetak 10 poin sepanjang dua kuarter. Wicaksono musim lalu membela Pacific. 

Permasalahan di tim Pacific masih sama. Mereka kurang tenang dalam eksekusi. Pacific hanya memasukkan 21% field goals precentage selama dua kuarter. Dari 17 poin yang dibuat Pacific, 8 diantaranya dari paint area, dan satu three point dari 17 kali attempt. Pacific harus bangkit di kuarter ketiga agar tak jadi bulan-bulanan Pelita Jaya. 

Pacific sendiri sudah kalah 10 kali dari 11 game. Mereka sudah dipastikan tidak lolos playoff tahun ini. Pencapaian tahun ini adalah rekor paling buruk Pacific dalam lima tahun terakhir. Padahal sebelumnya Pacific selalu lolos playoff sejak 2016 hingga 2019.