Prawira kesulitan mengembangkan permainan. Terutama setelah beberapa attemp tidak bisa dikonversi jadi poin. Sampai kuarter kedua berakhir, Prawira hanya memasukkan 10 dari 23 kali attempt. Pemain Prawira yang menyumbang poin terbanyak adalah Reza dan Arif. Keduanya hanya mencetak lima poin saja dalam dua kuarter.
Di sisi SM, Laurentius Steven Oei mengoleksi 13 poin hingga turun minum. SM sendiri bisa menambahkan 24 poin selama kuarter kedua. Mereka bisa mencetak 20 point in the paint. Sedangkan dari 12 kali turn over yang dibuat oleh Prawira, anak-anak SM memetik 15 poin. SM bahkan unggul 18 poin di akhir kuarter kedua ini.
Salah satu faktor yang membuat mereka bisa memperlebar jarak dari Prawira adalah dua three point di sisa satu menit terakhir. Pertama dari Arki Dikania Wisnu. Dia bisa mencetak three point setelah Diftha Pratama tidak melakukan penjagaan dengan ketat. Diftha pasti mengira Arki tidak mungkin menembak. Tapi ketika ada jarak, dan Diftha lengah, maka Arki bisa melakukan tembakan tiga angka dengan leluasa.
Momen terakhir terjadi saat laga tersisa lima detik. Ada Arki yang membawa bola dan mencari rekannya. Kemudian dia mengumpan bola pada Sandy. Ternyata, Sandy tidak melakukan tembakan, karena dia melihat Hardianus berdiri bebas di pojok. Hardianus pun melepaskan tembakan tiga angka yang membuat SM unggul 43-25 saat turun minum.
0 Comments