Sempat terserang sakit dan menjalani operasi, pemain legendaris Triadnjanaadi Lokatanaya masih terus bergelut dengan bolabasket.
Mantan defender andal tim nasional ini beberapa tahun silam sudah kembali ke kampung halaman di Pulau Bali, disana dia mendirikan Adiloka Basketball Academy yang selain membina juga rutin menggelar turnamen bolabasket.
Tri bahkan juga masih aktif melatih pada ajang bolabasket nasional. "Saya membawa tim Universitas Multimedia Nusantara (UMN) pada Liga Mahasiswa ," kata Tri yang berulang tahun ke 51, 3 Oktober lalu.
Tri sebelumnya mampu membawa tim ini ke LIMA Nationals. perjalanan tim UMN terhenti di babak penyisihan grup dan gagal melaju ke babak Big Eight.
Semangat Tri memang sudah dikenal sejak dulu kala saat menjadi pemain. Tahun 1993 dia pernah menjalani operasi yang membuatnya tak pernah berkesempatan mengikuti Pekan Olahraga Nasional.
Tri menjadi salah satu pasukan muda Indonesia yang menorehkan sejarah meraih medali perunggu SEA Games untuk pertama kali pada tahun 1993 di Singapura. Dia terpilih masuk timnas sejak tahun 1991 hingga 1999.
Tahun 2001 sebenarnya dia masuk dalam tim menuju SEA Games Kuala Lumpur, namun cedera kembali membuatnya tak bisa bergabung dan tempatnya digantikan pemain muda potensial kala itu, Pek King Dhay.
"Tak apa berarti saya memberi kesempatan pemain muda yang bagus, apalagi kemudian Indonesia berhasil merebut medali perak," ujarnya saat berbicara dengan Indonesia.com
Kecintaan Tri pada bolabasket memang tak akan pernah pudar.
0 Comments