Bisih cukup lama berkiprah di dunia basket professional Indonesia. Pelatnas tim nasional junior dan senior pun pernah dilakoninya, bahkan menyimpan kesan mendalam pada dirinya.
“Tahun 1993 saya ikut pelatnas timnas junior di Ragunan bareng Ali Budimansyah, Romy Chandra, Saut Lambok Jonson dan lain-lain itu pengalaman paling berkesan,” katanya.
“Dari mess sampai makan dan tempat latihan jauh. Fasilitas mess apa adanya dan air masih keruh tetapi tetap bersyukur bisa menjalani itu semua. Uang saku kalau tidak salah waktu itu Rp. 12.500,” kenangnya.
Bisih mengawali berlatih basket di klub Kumala Jaya Semarang pada tahun 1990 dengan pelatih Danny Kosasih yang kini menjadi Ketua Umum PP Perbasi. Empat tahun di Kumala Jaya, dia kemudian hijrah ke Halim Kediri hingga tahun 1998. “Setelah dari Halim saya pindah ke Pacific Caesar hingga pensiun sebagai pemain pada tahun 2012,” terangnya.
Big man andal ini juga berkesempatan mengikuti dua kali Pekan Olahraga Nasional pada tahun 1993 dan 1996 di Jakarta membela tim daerah Jawa Tengah.
Penampilan bersama Pacific juga membawanya mengikuti pelatnas dalam rangka persiapan menuju SEA Games 1999 Brunei Darussalam, tetapi Bisih gagal bersaing untuk masuk dalam tim inti.
Bisih sempat menangani Pacific sebagai pelatih pada IBL musim 2016-2017. Hanya semusim dan setelah itu dia menekuni pekerjaannyd pada sebuah perusahaan produsen bahan bangunan. “Tadinya saya juga sempat melatih di beberapa kampus dan sekolah SMP-SMA, tetapi karena kesibukan padat saya lepas semua,” tuturnya.
Bukan berarti Bisih lepas sepenuhnya dari dunia basket. “Kalau ada pertandingan antar-veteran saya masih ikut. Ya, sebagai sarana kumpul-kumpul saja,” katanya. Dia bergabung dengan tim veteran A Plus bersama sejumlah mantan pemain nasional seperti Romy, Jonson dan I Made Sudiadnyana. “Menang terus, sampai kami tidak boleh ikut kompetisi di dalam maupun luar negeri,” tuturnya.
Ket : Jersey merah no 15
0 Comments