News Event

IBL: Kilas Balik Perjalanan Liga Kita Menuju Tangga Tertinggi

06 January 2025
|

Siapa sangka Liga Bola Basket kasta tertinggi di Indonesia kini benar-benar semarak. Berhasil mewujudkan mimpi insan basket tanah air dengan menggelar sistem home-and-away, serta menyajikan dua kompetisi dalam satu tahun di mana salah satunya dikhususkan untuk pemain lokal. Bahkan, IBL sekarang jadi perbincangan hangat di media sosial karena banyaknya pemain-pemain kelas dunia. Inilah "Liga Kita" sekarang, yang berhasil bangkit setelah lima tahun lalu terpuruk karena pandemi yang melanda dunia. 

TITIK SURAM

Kita akan kilas balik perjalanan liga di tahun 2020. Kompetisi IBL tahun tersebut tidak dilanjutkan karena pandemi Covid-19 merebak. Padahal di musim ini banyaknya kejutan seperti kehadiran tim baru, kembali penuhnya penonton di setiap kota kehadiran IBL, namun saat liga akan memulai seri keenam di GOR Bima Sakti dan,  di Malang, pada 13 Maret 2020 situasi tidak kunjung membaik, liga akhirnya mengambil langkah tegas. Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah dengan berat hati mengumumkan bahwa IBL 2020 dihentikan tanpa juara, pada 12 Oktober 2020. Inilah titik terendah di mana liga basket Indonesia, dan bahkan dialami oleh semua kompetisi olahraga di seluruh dunia. 

Selama tidak ada kejelasan tentang situasi pandemi, banyak klub yang tidak bisa bertahan. Sebagai penyelenggara liga, IBL terus mencari cara agar kompetisi tetap berjalan, sehingga tidak memperburuk keadaan klub-klub peserta. 

Akhirnya IBL 2021 dibuatlah sistem "bubble" di mana dimana ofisial, pemain, pelatih dan manajemen IBL, dilarang keras keluar dari zona yang ditentukan. Jika ada klub, baik pemain atau pelatih, yang tidak mematuhi protokol kesehatan selama IBL berjalan, liga tak segan memberikan sanksi. Kali ini juga tidak ada pemain asing yang ditambahkan, sehingga liga berjalan dengan tim-tim semuanya diisi oleh pemain lokal. 

PERTAMA DENGAN KONSEP BARU

Menjadi LIGA olahraga pertama yang bisa berjalan di tengah Pandemi ,IBL 2021 berlangsung di Robinson Resort Cisarua Bogor, untuk musim reguler. Kemudian dilanjutkan di Jakarta, tepatnya di Mahaka Square Arena, Kelapa Gading, untuk babak playoffs, semifinal, dan final.

Sulitnya menjalankan "bubble" ini juga jadi tantangan tersendiri. Menjaga pemain tetap sehat baik secara fisik maupun mental juga membuat liga harus bekerja ekstra keras, siang dan malam. Namun apa yang dikerjakan waktu itu berhasil dengan sukses. Liga berjalan hingga akhir, dan selesai dengan Satria Muda Pertamina Jakarta menjadi juaranya.

PERLAHAN HADIRKAN PENONTON KEMBALI 

Memulai musim 2022, IBL seharusnya bisa berjalan lebih tegak. Karena pemain-pemain asing juga sudah bisa ditambahkan ke roster tim-tim peserta. Namun halangan kembali datang. IBL musim 2022 seharusnya digelar di enam kota, yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya, dan Denpasar. Tapi tiba-tiba, penyebaran virus Covid-19 kembali merebak. 

Setelah dihentikan sementara pada awal Februari, kelanjutan musim IBL 2022 akhirnya menemukan titik terang. IBL pun akhirnya beradaptasi dengan situasi penyebaran Covid-19. IBL mengubah sistem dari kota ke kota dengan kembali ke sistem yang sama seperti 2021, yaitu sistem gelembung (bubble). Lapangan yang dipilih adalah Gedung Basket Gelora Bung Karno Jakarta. Seluruh personel yang terlibat menginap di Hitel Century Park Senayan. Tempat latihan untuk para pemain adalah GBK Arena yang juga terletak di Senayan.

Lagi-lagi dengan segala masalah yang dihadapi, IBL membuktikan bahwa bola basket harus tetap bergulir, demi kemajuan basket Indonesia. Dan, kali ini, Satria Muda Pertamina Jakarta kembali meraih gelar juara, setelah menyingkirkan Pelita Jaya Jakarta di final dengan sistem best-of-three. 

SATU KATA, BANGKIT

Kembali tentang penyelenggaraan, IBL 2023 adalah awal dari kebangkitan liga yang sesungguhnya. Situasi negara sudah berangsur-angsur pulih setelah pada 30 Desember 2022, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) resmi dicabut. Sehingga semuanya bisa berjalan sesuai rencana. Musim reguler berjalan dengan delapan seri, di tambah juga dengan IBL All-Star di tengah musim. Penonton juga bisa menyaksikan secara langsung tim kesayangannya bertanding. 

Persaingan liga juga semakin menarik dengan kehadiran klub-klub baru. Bonusnya, kejutan datang dari Prawira yang kala itu sukses membawa gelar juara kembali ke Bandung. Momen ini bukan hanya membuat liga makin bersemangat, namun juga melecut optimisme di antara klub-klub peserta, bahwa liga tidak didominasi klub Ibu Kota saja. 

MUSIM REVOLUSIONER

Lompatan besar dilakukan IBL di musim 2024. Di mana liga mencoba mewujudkan salah satu mimpi besar basket Indonesia, yaitu memainkan sistem home-and-away. Butuh kerja keras dan komitmen dari klub-klub peserta untuk menjalankan sistem ini. Bukan hanya dari segi pembiayaan saat away saja, melainkan juga bertanggung jawab pada suksesnya laga home yang mereka selenggarakan. 

Secara aturan, IBL juga sudah menerapkan koridor baru untuk mewadahi semua pemain basket. Membagi status pemain dari lokal, lokal naturalisasi, heritage, dan pemain asing. Untuk pemain asing, IBL di musim 2024 mulai memakai tidak pemain asing, dengan dua pemian boleh dimainkan bersamaan. Meski belum bisa dikatakan sempurna, namun sistem home-and-away yang dijalankan di tahun 2024 tersebut membawa perubahan besar di liga basket Indonesia. Bukan hanya dari kompetisi saja, melainkan dari jumlah penonton. 

Liga ditutup dengan Pelita Jaya Jakarta yang akhirnya bisa menjadi juara setelah gagal di tiga edisi Final IBL. Perjuangan mereka benar-benar menjadi cerita yang patut mendapatkan apresiasi.

Di tahun yang sama, IBL mencoba salah satu format kompetisi baru, yaitu IBL All-Indonesian. Kali ini tidak ada pemain asing yang ditambahkan, dan semuanya harus memakai pemain lokal. Meski bentuknya baru turnamen, namun sambutan masyarakat basket juga sangat positif. Mereka mengapresiasi liga yang memberikan kesempatan untuk pemain lokal tampil. Dengan hasil, Pelita Jaya Jakarta kembali mampu meraih gelar juara di kompetisi perdana ini. 

2025

Beralih ke musim 2025, di mana IBL akan mencoba untuk menyempurnakan apa yang sudah bisa dijalankan di tahun sebelumnya. Liga ingin menjaga aura kompetisi tetap membara di antara klub-klub peserta. Ditambah lagi, dengan semakin banyaknya pemain-pemain kelas dunia yang tampil, maka IBL sekarang sudah menjadi salah satu liga yang layak diperhitungkan. 

Inilah sekelumit kisah IBL, yang berhasil bangkit dari titik terendah dan kini "Liga Kita" benar-benar seperti apa yang dimimpikan banyak insan basket di masa lalu. Perjalanan memang masih sangat panjang, tetapi semangat positif setiap tahun dari seluruh insan basket akan membawa bolabasket tanah air ke tangga tertinggi yang pernah dialami. (*)

Baca Juga: Coach Ahang: Apa pun Bisa Terjadi di IBL

0 Comments