Hangtuah sempat kembali memimpin pertandingan di pertengahan kuarter kedua. Tetapi mereka lengah di tiga menit terakhir. Sehingga ada enam poin berturut-turut yang dimasukkan anak-anak Patriots. Hangtuah tertinggal 26-29 saat turun minum. Akurasi tembakan Hangtuah menurun drastis di kuarter kedua. 

Hangtuah tidak mencetak poin hampir selama empat menit. Sementara Patriots berhasil menambahkan keunggulan 21-16. Namun kebuntuan tersebut bisa dipecahkan oleh Stevan Wilfredo Neno dengan tembakan three point. Karena ada pelanggaran dari Ida Bagus Ananta, maka Neno mendapatkan satu kesempatan free throw. Dengan fourth point play dari Neno, Hangtuah mendekat 20-21. 

Memasuki menit keenam, Ronnie Boyce mencetak layup untuk menyamakan kedudukan menjadi 23-23. Boyce terus menambah pundi-pundi poin bagi Hangtuah. Ketika tembakan Karl Patrick gagal, Boyce mengambil defensive rebound dan langsung melaju ke ring Patriots, serta melepaskan tembakan three point. Hangtuah unggul 26-23. 

Tetapi Hangtuah lengah di tiga menit terakhir. Di mana mereka kebobolan enam poin. Masing-masing dicetak oleh Gede Elgi, Karl Patrick, dan ditutup kembali oleh Gede Elgi. Hangtuah tertinggal 29-26 saat turun minum. Ini jelas menjadi kerugian bagi Hangtuah, karena momentum kebangkitan mereka lepas begitu saja. (*)